Bandar Sabu-sabu Ini Ngaku Pernah Jadi Pemain Persela Lamongan
M Hasan tersandung masalah narkoba setelah tak lagi memperkuat Persela Lamongan.
Laporan Wartawan Surya Malang, Atkhulalami
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA -- M Hasan tersandung masalah narkoba setelah tak lagi memperkuat Persela Lamongan.
Pria berusia 28 tahun mengaku pernah bermain di Laskar Joko Tingkir, julukan Persela Lamongan, sebagai gelandang.
Hasan ditangkap polisi dari Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polrestabes Surabaya pada Selasa (20/12/2016).
Hasan diringkus di sebuah rumah di Jalan Jambangan Indah, Surabaya, bersama temannya, Catur Budi (29), dari Sepanjang, Sidoarjo.
Penangkapan Hasan dan Candra dilakukan lantaran keduanya kerap melakukan transaksi dan mengedarkan narkoba di wilayah Surabaya.
"Setelah kami tangkap, kami melakukan penggeledahan di rumah," ujar Kasatresnarkoba Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Roni Faisal Saiful Faton, Jumat (23/12/2016), di Surabaya.
"Kami menemukan satu pipet kaca dan masih ada sisa sabu seberat 0,84 gram, delapan bungkus plastik klip bekas pakai dan seperangkat alat isap."
"Dua tersangka habis nyabu dan tes urinenya juga positif," tandas Roni.
Roni menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan, tersangka Hasan mengaku mantan gelandang Persela.
Hasan kini menjadi pelatih futsal di salah satu SMA di Surabaya.
Tersangka kerap mengonsumsi narkoba bersama Catur.
Selain memakai, tersangka juga mengedarkan sabu-sabu ke pemesan.
"Tersangka mendapatkan sabu-sabu dari seorang pengedar di Surabaya," ungkap Roni.
Seorang pengedar yang kerap memasok sabu-sabu ke tersangka Hasan dan Catur, imbuh Roni, adalah Adi Candra.
Polisi akhirnya berhasil menangkap Adi Candra saat hendak mengantarkan sabu-sabu ke pemesan di depan Pasar Karangpilang, Surabaya.
Dari penangkapan Candra, polisi menyita 12 paket sabu seberat 4,2 gram, dua telepon genggam, dan sebuah tas milik tersangka.
Tersangka Hasan mengaku pernah menjadi gelandang di Persela Lamongan.
"Saya main sebagai gelandang," ucap Hasan singkat.
Namun, Hasan bungkam saat ditanya tahun berapa bergabung di Persela.
Hasan juga memilih bungkam saat ditanya alasannya mengonsumsi dan menjual sabu.
Tak Kenal
Asisten Pelatih Persela Lamongan Didik Ludiyanto mengaku tidak pernah mengenal Hasan.
"Dia (tersangka Hasan) main di Persela tahun kapan, kok saya tidak pernah kenal. Main di Persela senior atau tim U-21?" tanya Didik.
Didik, yang lima tahun terakhir bergabung sebagai anggota tim pelatih Persela menuturkan, semua pemain senior Persela dikenalnya.
"Apa main di Persela U-21 atau sebelum saya jadi tim pelatih," tanya Didik lagi. (*)
"Baru satu tahunan ini kenal narkoba," ucap Hasan sambil menundukkan wajahnya.