Persija Jakarta Kurang Berperstasi di Bawah Asuhan Pelatih Asing
Berkaca pada sejarah Persija 15 tahun kebelakang, prestasi klub Ibu Kota ini, lebih moncer di tangan pelatih lokal, di banding asing
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Persija akan mendatangkan pelatih asal Brasil sebagai juru taktik di kompetisi resmi 2017.
Padahal, klub Ibu Kota ini terpuruk di turnamen Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016 di bawah komando pelatih asal negeri Samba.
Rumor Persija bakal kembali dipegang pelatih asal Brasil ini dilontarkan Ferry Paulus, Presiden klub Persija.
Kepastian posisi kursi yang ditinggalkan Muhammad Zein Al Haddad itu, bakal dijelaskan awal Januari 2017, tepatnya setelah kongres PSSI pada 8 Januari 2017.
Kongres itu salah satu agendanya penetapan jadwal resmi kompetisi musim 2017.
Berkaca pada sejarah Persija 15 tahun kebelakang, prestasi klub Ibu Kota ini, lebih moncer di tangan pelatih lokal, di banding asing.
Macan Kemayoran hanya enam kali dikendalikan pelatih asing, sisanya 11 kali menggunakan juru taktik lokal.
Hasilnya, terakhir kali Persija juara Liga Indonesia tahun 2001 itu dilatih Sofyan Hadi, mantan pemain Persija dan Timnas Indonesia.
Begitu juga saat Macan Kemayoran menempati urutan kelima klasemen akhir Liga Indonesia tahun 2011 di bawah arsitek dalam negeri, Iwan Setiawan.
Hanya sekali, Persija dilatih asing memperoleh prestasi runner-up Piala Indonesia tahun 2005, di bawah kendali Arcan Iurie Anatolievieci (Moldova).
Pelatih asing terakhir di Persija, Paulo Camargo, tak mampu mengantarkan tim lolos ke papan atas.
Setelah melewati 13 pekan ISC A Macan Kemayoran hanya meraih tiga kemenangan dan tujuh kekalahan. Ujungnya, pelatih asal Brasil ini mundur.
Baca Selengkapnya Hanya di KORAN SUPER BALL, Selasa (27/12/2016)