Persibo Kecewa dengan Keputusan PSSI
Dikembalikannya status Persibo menjadi anggota PSSI membuat Manajer klub asal kota kaya minyak itu, Abdullah Umar, merasa senang.
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, BOJONEGORO - Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi mengembalikan status keanggotaan Persatuan Sepak Bola Bojonegoro (Persibo) bersama enam klub lainnya. Pengembalian keputusan tersebut di sela Kongres PSSI di Hotel Aryaduta, Kota Bandung, Minggu (8/1/2017).
Dikembalikannya status Persibo menjadi anggota PSSI membuat Manajer klub asal kota kaya minyak itu, Abdullah Umar, merasa senang.
Namun, keputusan PSSI memainkan Persibo di Liga Nusantara membuat umar dan para suporter Persibo kecewa.
“Kalau dibilang senang kita senang, kalau kecewa ya kecewa. Tapi Persibo lebih pantas (main) di divisi utama,” ujar Umar saat dihubungi surya.co.id melalui ponselnya yang mengaku masih berada di lokasi kongres.
Menurut Ujmar, Persibo diakui lagi menjadi anggota PSSI. Namun, ia masih mempertanyakan kompetisi Persibo main di liga nusantara, bukan divisi utama.
“Mengapa hanya Persebaya saja main di divisi utama? Pak Edy mengambil keputusan pada posisi desakan publik, bukan posisi klub sebenarnya,” ujarnya.
Seharusnya, kata Umar, Persibo yang pernah membela Indonesia di ajang AFC 2013 menjadi pertimbangan main di divisi utama.
Andaikata, kala itu Persibo tidak banding untuk memperjuangkan klub yang bermain di AFC, kuota klub dari Indnesia bisa dikurangi.
“Di situ tadi kelihatannya Pak Edy mengedepankan sejarah dan opini publik. Bukan klub,” keluhnya.
Hingga kongres menjelang usai, Umar belum mengetahui konsep liga nusantara. Dari pihak PSSI hanya menjelaskan liga nusantara dibagi dua, yakni, liga nusantara regional dan nasional.
“Sepanjang liga nusantara atau liga tiga berstatus liga profesional, kami terima. Kalau berstatus liga amatir, kami lakukan kajian,” beber Umar.