Legenda Hidup Al Ahly dan Mesir Masuk Daftar Teroris
Legenda klub Al-Ahly dan timnas Mesir, Mohamed Aboutrika, dikabarkan masuk dalam daftar teroris oleh pemerintahnya sendiri.
Laporan Wartawan SuperBall.id, Dimas Wahyu Indrajaya
TRIBUNNEWS.COM, KAIRO - Sebuah kabar mengejutkan datang dari dunia olahraga negeri piramid, Mesir.
Legenda klub Al-Ahly dan timnas Mesir, Mohamed Aboutrika, dikabarkan masuk dalam daftar teroris oleh pemerintahnya sendiri.
Pria yang kini berusia 38 tahun dan sudah pensiun sejak 2013 dituduh mendanai organisasi yang dicap terlarang, Muslim Brotherhood atau juga dikenal Ikhwanul Muslimin.
Awal dari tuduhan itu bermula dari dukungannya terhadap Mohamed Mursi, yang merupakan calon presiden Mesir 2012 dari organisasi Muslim Brotherhood tersebut.
Mursi pun naik tahta dengan label presiden Mesir pertama dari yang terpilih melalui demokrasi.
Hanya saja kekuasaan Mursi tak berlangsung lama.
Melihat banyaknya krisis dan kerusuhan membuat tampuk kepimpinannya hanya setahun karena ia digulingkan Jenderal Fattah el-Sisi yang melakukan kudeta.
Sejak Mursi digulingkan, perburuan polisi pada kelompok Muslim Brotherhood menyebabkan ratusan tewas sementara ribuan lainnya dipenjarakan.
Mursi akhirnya ditangkap dan dijebloskan ke penjara karena dianggap membebaskan tahanan Muslim Brotherhood yang dipenjara pada 2011.
Aboutrika pun terkena imbas setelah pelarangan organisasi Muslim Brotherhood didengungkan di Mesir.
Namun ia membantah dan berusaha membawa tuduhan tersebut ke jalur hukum karena merasa dirinya tidak bersalah.
"Kami akan mengajukan banding keputusan ini," kata kuasa hukum Aboutrika, Mohamed Osman, dilansir SuperBall.id dari Reuters.
"Jika ia masuk dalam daftar, maka akan ada konsekuensi ilegal, terutama larangan ke luar negeri."
Sementara itu, aset milik Aboutrika masih dibekukan, meski dua pengadilan telah mencabut keputusan itu.
Aboutrika yang merupakan legenda klub kota Kairo, Al-Ahly mencatatkan prestasi gemilang saat masih aktif.
Ia mencetak 167 gol dari 356 laga dan memenangkan Liga Champions Afrika sebanyak lima kali.
Pemilik 100 caps bersama timnas Mesir dan runner up pemain terbaik Afrika 2008 tak pernah mengungkapkan pandangan politiknya secara terbuka usai dirinya pensiun. (*)