Kasus Sepak Bola Dagelan, Kiper PSIS Semarang Tak Ikut Diampuni
Catur mengaku senang mengetahui PSSI mengeluarkan keputusan pengampunan bagi beberapa pemain dan ofisial pada awal tahun 2017 ini.
Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Muhamad Alfi M
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Catur Adi Nugroho tak termasuk pemain yang mendapat pengampunan dari PSSI.
Catur adalah salah satu pemain yang dihukum berat oleh PSSI akibat bermain sepak bola gajah.
Sepak bola dagelan PSS vs PSIS Semarang itu terjadi karena keduanya ingin menghindari Borneo FC di semifinal Divisi Utama.
PSS Sleman menang 3-2 atas PSIS di laga di mana semua gol tercipta karena bunuh diri.
Namun, Catur mengaku senang mengetahui PSSI mengeluarkan keputusan pengampunan bagi beberapa pemain dan ofisial pada awal tahun 2017 ini.
Catur sudah tahu belum mendapat pengampunan itu bersama dua terhukum lain di PSIS Semarang, Komaedi dan Fadli Manna.
"Puji Tuhan, anak-anak bisa aktif lagi di sepak bola," ujar Catur melalui telepon kepada Tribunjateng.com, Selasa (23/1/2017).
"Aku ikut senang."
"Terakhir kami saling bertukar info mengenai hal ini, beberapa waktu lalu."
Meski sanksi kepadanya berupa larangan seumur hidup belum dicabut, Catur menegaskan tak patah semangat.
Catur menyatakan akan terus berdoa.
Catur berharap ada kabar gembira mengenai pengampunan sanksi bagi dirinya dan dua pemain terhukum lain.
"Saya berharap ke depan semuanya bisa lolos dari sanksi. Amin, doakan ya," tandas Catur.
Kiper berusia 31 tahun itu kini tinggal di Ambarawa bersama istri dan kedua anaknya.
Ambarawa berlokasi di antara Semarang dan Salatiga, Jawa Tengah.
Selama dua tahun terakhir Catur menjaga kondisi tubuh dnegan latihan mandiri.
Catur rajin mengikuti turnamen tarkam (antarkampung) dan menyalurkan hobi memancing.
"Saat ini saya di rumah saja bersama keluarga.
"Antar anak ke sekolah dan istri bekerja. Semoga ada titik terang nanti," harapnya.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.