TRIBUNNEWS.COM - Berstatus pemain pinjaman dari Manchester City, Samir Nasri mampu berkibar bersama Sevilla di La Liga musim ini.

Hingga match day ke-19, Sevilla mampu bertengger di posisi kedua klasemen La Liga, di bawah Real Madrid dan di atas Barcelona.

Di bawah pelatih baru Manchester City, Pep Guardiola, Nasri semakin terpinggirkan di Etihad Stadium.

Ia dikenal sebagai pemain yang malas di lapangan. Nasri pun akhirnya hengkang ke Sevilla dengan status pinjaman.

Pelatih Sevilla, Jorge Sampaoli, mampu memoles Nasri sebagai gelandang serang yang menakutkan.

Nasri mampu unjuk performa pada level tertinggi, sama ketika masih memperkuat Arsenal atau awal bergabung dengan Man City.

"Tim bisa bernapas membuka ruang manakala Nasri memegang bola. Nasri punya kapasitas untuk melegakan kami terutama ketika kami dalam tekanan," kata Sampaoli yang sebelumnya melatih Timnas Cile.

Salah satu kunci kebangkitan Nasri ada pada posisi yang disukainya sebagai second striker.

"Saya tak suka bermain di sayap. Pelatih selalu bilang winger posisi terbaik bagi saya. Tapi saya tak menikmatinya," kata Nasri.

Performa terbaik Nasri ada paga laga Liga Champions ketika Sevilla mengalahkan Dinamo Zagreb, Oktober 2016.

Gol satu-satunya dari Nasri mengamankan tiket Sevilla ke fase gugur Liga Champions.

Performa menawan Nasri berlanjut ketika Sevilla mengalahkan Atletico Madrid dengan skor 1-0.

Ia bisa bekerja sama secara apik dengan Steven N'Zonzi yang mencetak satu-satunya gol. Ketika mengalahkan Real Madrid 2-1 di La Liga, dua pekan silam, performa Nasri juga menawan.

Berita Ini Juga Dimuat di KORAN SUPER BALL, Rabu (25/1/2017)