TRIBUNNEWS.COM - Penyerang AS Roma, Edin Dzeko, merasa dizalimi oleh suporter I Lupi alias Serigala, julukan Roma.

Tapi, ia akan membuktikan diri sebagai penyerang yang garang saat bertandang ke Sampdoria malam ini.

Performa AS Roma musim ini tergolong bagus, karena mampu bertengger di posisi kedua klasemen Liga Italia hingga laga pekan ke-21.

Giallorossi alias Si Kuning Merah hanya defisit satu poin dari Juventus yang memuncaki klasemen atau surplus tiga poin dari Napoli yang membuntutinya di posisi ketiga.

Performa Edin Dzeko pun tidak buruk karena menyumbang 14 gol. Ia hanya kalah satu gol dari top scorer Liga Italia, Mauro Icardi.

Tapi ia terus jadi sasaran suporter Giallorossi. Dzeko mengaku bahwa tekanan bermain di Liga Italia jauh lebih besar dibandingkan Liga Inggris ketika ia membela Manchester City.

Yang jadi soal, Dzeko sering menyianyiakan peluang di depan gol. Artinya, pemain berpaspor Bosnia-Herzegovina itu seharusnya bisa mencetak gol lebih banyak karena derasnya suplai dari rekan-rekannya di lini tengah.

"Di Inggris, kalau kita lagi bermain buruk, itu normal-normal saja. Di Roma, saya terus ditekan. Tapi itu harus saya hadapi karena situasinya tak beda dengan di Bosnia. Kritikan bagian dari perbaikan performa," kata Dzeko kepada Il Messaggero.

Ia berharap performanya bersama Serigala Roma bisa lebih baik lagi saat meladeni Sampdoria malam ini.

"(Pelatih Luciano) Spalletti juga menuntut terus pada saya. Hubungan saya dan Spalletti baik-baik saja. Roma memang sangat menantang," kata Dzeko.

Baca Selengkapnya Hanya di KORAN SUPER BALL, Minggu (29/1/2017)