Hasyim Kipuw Hadiahi Dua Petugas Kebersihan Sepatu Keren
Jangan menilai orang dari raut wajahnya. Coba perhatikan wajah Hasyim Kipuw. Bek Bali United asal Ambon berusia 28 tahun ini kadang tampak sangar.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, GIANYAR - Jangan menilai orang dari raut wajahnya. Coba perhatikan wajah Hasyim Kipuw.
Bek Bali United asal Ambon berusia 28 tahun ini kadang tampak sangar. Namun, jangan salah sangka.
Karakter kerasHasyim Kipuw berbalik 180 derajat untuk urusan kesetiakawanan dan sifat sosial.
Ketaatannya sebagai pemeluk Islam dan rajin beribadah puasa Ramadan mengasah hati pemain ini untuk peduli kepada sesama.
Mantan pemain Persija Jakarta ini tiba-tiba membawakan dua pasang sepatu bermerek kepada dua ibu yang bekerja sebagai petugas cleaning service di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.
Kedua petugas kebersihan yang beruntung itu adalah Ni Nyoman Srimin dan Ni Nyoman Sumen.
HASYIM KIPUW
Tanggal Lahir: 9 Mei 1988 (28)
Tempat Lahir: Tulehu, Maluku Tengah, Indonesia
Tinggi: 1,78 meter
Posisi: Full-back, gelandang bertahan
Klub Saat Ini: Bali United
No Punggung: 59
Karier Yunior:
2003–2005 PPLP Maluku
2005–2006 SSB Remaja
2006–2007 SSB UKI
2007–2009 Persija Jakarta U-21
Karier Senior:
2007–2008 Persikasi Bekasi (12 laga/0 gol)
2008–2009 PS Trisakti (8/0)
2009–2012 Persija Jakarta (35/1)
2012–2013 Arema Cronus (28/0)
2013–2014 Persebaya Surabaya (26/3)
2014–2016 Arema Cronus (39/4)
2016–.... Bali United (28/0)
Karier Timnas:
2011 Indonesia U-23 (6/0)
2013–.... Indonesia
Sifat baik Hasyim Kipuw itu muncul hanya gara-gara melihat kedua perempuan itu saban hari tidak mengenakan sepatu saat membersihkan kamar mandi, ruang ganti pemain, dan beberapa ruangan di Stadion Kapten I Wayan Dipta.
Hasyim Kipuw merasa terharu dan menjanjikan kedua ibu itu sepatu untuk bisa dipakai bekerja.
"Iya, kami kaget sekali dan sangat senang," ujar Ni Nyoman Srimin menceritakan kebaikan Kipuw sesaat sebelum laga Bali United kontra Sriwijaya FC, Selasa (7/2/2017) malam.
"Memang, dia pernah melihat dan bertanya kenapa kami tidak memakai sepatu."
"Lalu, saya jawab saja kami tidak biasa kalau bekerja memakai sepatu," ungkap Ni Nyoman Srimin.
"Tetapi," lan jut Ni Nyoman Srimin, "Dia mengatakan agar kami tenang, karena nanti dia membelikan kami sepatu."
"Kami berterima kasih atas kebaikannya."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.