TRIBUNNEWS.COM - Hasil pemindaian MRI terhadap kepala Hector Bellerin keluar lebih cepat, dan hasilnya cukup positif.

Artinya, bek kanan Arsenal itu boleh bertanding pada akhir pekan ini. Hanya saja banyak pihak menyarankan agar Bellerin jangan dimainkan dulu.

Arsenal bekerja sama dengan Headway, sebuah lembaga sosial yang berkutat pada cedera kepala, dalam memantau perkembangan Bellerin.

Gary O'Driscoll adalah juru bicara Headway, yang bertugas memantau kasus Bellerin.

Kepada harian The Sun, Driscoll mengatakan, sebaiknya Bellerin kembali ke pertandingan secara bertahap, agar dia sembuh benar dulu.

Hal itu juga sesuai dengan protokol yang dikeluarkan Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA), mengenai cedera kepala dan gegar otak.

"Dia tetap harus lulus setiap tahapan dalam protokol itu, sebelum benar-benar bertanding kembali. Jika pemain menunjukkan tanda-tanda gegar otak lagi, maka dia harus kembali ke tahap awal," ujar Driscoll.

Dalam protokol FA itu termaktub 14 hari, sebagai waktu proses pemulihan.

Namun, menurut Driscoll, pada beberapa kasus pemain lulus tes pemeriksaan itu lebih cepat, sehingga dalam waktu 6 hari sudah bisa bertanding lagi.

"Namun kami selalu menyarakan, agar prosedur keselamatan yang diutamakan, sehingga pemain jangan buru-buru kembali bertanding," tandas Driscoll.

Hal yang sama juga diutarakan Dawn Astle, putri dari Jeff Astle, mantan pesepak bola West Bromwich Albion yang mengalami cedera otak akibat kebanyakan menyundul bola.

Jeff Astle meninggal dunia pada usia 59 tahun dalam kondisi lumpuh.

"Jangan sampai ada kesalahan. Lebih baik melakukan kesalahan dalam bentuk waspada berlebihan," kata Astle.

Dia menjadi saksi bahwa cedera otak mengambil kehidupan penderitanya, jauh sebelum sang pasien meninggal dunia. Jeff Astle mengalami cedera otak karena penanganan yang tidak tepat.

Baca Selengkapnya Hanya di KORAN SUPER BALL, Kamis (9/2/2017)