TRIBUNNEWS.COM, MILAN - Pemain Inter Milan, Ivan Perisic terlihat kebingungan saat diberi kartu kuning dalam pertandingan melawan tamunya AS Roma di pekan Ke-26 Liga Italia, Senin (27/2/2017) WIB.

Perisic diberi kartu kuning setelah memberikan bola ke kiper Samir Handanovic menggunakan kepalanya di dalam kotak penalti.

Namun sebelum melakukan hal itu, Perisic terlebih dahulu menjuggling dan mengangkat bola sebelum menyundul bola ke Handanovic.

Melihat aksi itu, wasit langsung bereaksi dengan menghampiri pemain asal Kroasia itu dan mengeluarkan kartu kuning dari sakunya.

Bukankah memberikan bola dengan sundulan ke kiper adalah hal yang lazim dan tak melanggar aturan dalam sepak bola seperti biasa terjadi dalam pertandingan?

Berikut alasan wasit menghukum Perisic dengan kartu kuning:

FIFA menetapkan bahwa seorang pemain tak diizinkan untuk mengakali pelanggaran yang disebut dalam Law 12.

"Seorang pemain bola mengoper bola ke kiper menggunakan kepala, dada, lutut, dll. Namun seorang pemain, jika dalam opini seorang wasit menggunakan trik, seperti misalnya mengangkat bola ke kepalanya dan menyundul ke kiper atau sengaja mendorong bola dengan lutut ke kiper -- dia (pemain) harus diberi peringatan atas tindakan tak gentle."

"Tak berpengaruh apakah kiper menerima bola dengan tangan; pemain yang mengoper bola (dengan trik) mengelak dari semangat dan kesepakatan hukum."

Seorang pemain biasa mengoper bola dengan kepala, lutut, dada, untuk menghindari aturan back-pass.

Seorang kiper tak boleh memegang bola dengan tangannya setelah menerima operan dari rekannya jika menggunakan kaki.

Namun untuk bisa mengoper dengan kepala, dada, lutut, dll, seorang pemain juga tak boleh mengakalinya dengan trik-trik tertentu.

Kasus serupa seperti Perisic pernah dilakukan pemain Paris Saint-Germain Marco Verratti beberapa saat yang lalu.

Verratti dengan sengaja menjatuhkan diri untuk mengakali menyundul bola yang sedang berjalan di atas lapangan.