Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Persib Bandung kalah dari Pusamania Borneo FC (PBFC) setelah melakoni drama adu penalti.

Persib kalah dengan skor 3-5 dari PBFC pada laga yang digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Minggu (5/3/2017). 

Kekalahan tersebut membuat Persib gagal mempertahankan gelar juara bertahan di ajang Piala Presiden.

Terakhir Persib mengangkat trofi Piala Presiden pada 2015, adapun piala Presiden tak digelar pada 2016.  

Pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman, mengatakan, kegagalan timnya mempertahankan gelar juara dipengaruhi faktor ketidakberuntungan, menurutnya, timnya kalah beruntung dari tim tamu.

"Kami gagal setelah adu penalti tapi (permainan) kami lebih baik dari mereka, laga hari ini bukan hari kami," ujar pria yang disapa Djanur usai laga.

"Kami banyak ciptakan peluang tapi ada yang kena tiang dan sebagainya, sementara mereka satu gol tercipta dari tendangan pojok, walau akhirnya kami tetap unggul 2-1."

Djanur mengatakan, tim yang kalah karena adu penalti merupakan hal yang wajar.

Tim besar sekalipun bisa mengalami hal serupa karena itu, kata Djanur, tak ada pihak yang harus disalahkan dalam kekalahan itu.

"Dalam sepak bola hal seperti ini sering terjadi, sekelas bintang pun pernah gagal (tendang penalti), kegagalan ini bukan untuk saling menyalahkan," kata Djanur.

Meski gagal mempertahankan juara, Djanur akan berupaya meraih peringkat ketiga. Ia pun akan memperbaiki kekurangan timnya untuk menghadapi laga perebutan peringkat ketiga.

"Pasti akan jadi evaluasi. Sebetulnya sudah diantisipasi sejak latihan, karena PBFC hanya mengandalkan bola mati dan mereka tetap mengandalkan dan itu akan jadi bahan evaluasi," kata Djanur. (cis)