TRIBUNNEWS.COM - Dua laga di babak 16 Besar Liga Europa mempertemukan dua tim dari negara yang sama.

Schalke harus bertemu Borussia Moenchengladbach, padahal mereka sama-sama tim Jerman.

Di partai lain, Gent dan Genk, yang berasal dari Belgia, juga saling berhadapan di babak ini.

Hal ini menimbulkan pertanyaan di benak Berti Vogts, dan tentu saja kegusaran, mengingat hanya Schalke dan Gladbach yang menjadi wakil Jerman di kompetisi ini.

"Seharusnya, pertemuan dua tim dari negara yang sama dihindari sejauh mungkin. Paling tidak sampai babak semifinal. Soalnya ada 14 tim dari negara yang berbeda di kompetisi ini musim sekarang," ujar mantan pelatih Timnas Jerman, yang saat ini berusia 70 tahun.

Uniknya, pertemuan antartim Jerman memang tidak bisa dihindari, sebab negara tersebut kerap meyumbang cukup banyak peserta di Liga Europa.

Pertemuan Schalke dan Gladbach besok akan menjadi pertemuan ke-7 tim Liga Jerman di Liga Europa.

Vogts sendiri sebenarnya menginginkan tim-tim Jerman bertemu dengan tim negara lain, supaya para fan klub Jerman bisa "jalan-jalan" ke luar negeri.

"Untuk pertandingan besok, suporter hanya harus pergi sejauh 80 kilometer. Apalagi akhir pekan lalu kedua tim ini sudah bertemu," lanjut Vogts.

Mantan pemain Gladbach di tahun 1965-1979 ini memperkirakan skuad Anak Kuda, julukan Gladbach, yang lebih berpeluang maju ke babak berikutnya.

Alasannya, penampilan Schalke yang cukup buruk di beberapa laga terakhir. Namun, lanjutnya, peluang Schalke tidak tertutup sama sekali.

Berita Ini Juga Dimuat Di KORAN SUPER BALL, Kamis (8/3/2017)