TRIBUNNEWS.COM - Arema FC dan Pusamania Borneo FC (PBFC) sama-sama menjanjikan neraka bagi lawannya dalam duel final Piala Presiden 2017 di Stadion Pakansari, Bogor, Minggu (12/3/2017) malam, demi meraih trofi turnamen pramusim ini.

Pelatih Arema Aji Santoso mengatakan, dirinya yakin membungkam perlawanan PBFC dalam duel final malam ini.

Namun, kata Aji, timnya pantang meremehkan PBFC yang dalam perjalanannya menuju final mengalahkan beberapa tim besar.

“Tanpa bermaksud jemawa, saya optimistis anak-anak bisa membawa Arema juara di turnamen ini," ujarnya.

Menurut dia, keyakinan itu bukan tanpa sebab. Kemampuan Arema menuju final, diwarnai kerasnya persaingan.

Hal inilah yang membuat mental anak-anak asuhnya teruji.

“Kalau melihat spirit mereka, saya tidak ragu. Anak-anak mampu bermain sesuai instruksi atau taktik yang kami inginkan,” ujarnya.

Aji meminta skuadnya memahami skema serangan tersusun, karena jauh lebih baik dibandingkan mengandalkan serangan balik.

Oleh sebab itu, seluruh pemain diminta siap dalam posisi menyusun serangan.

"Serangan balik dibutuhkan pada waktu-waktu tertentu, bukan sebagai andalan," ujar Aji.

Kapten Arema Johan Ahmad Alfarizie mengingatkan rekan-rekannya untuk tidak lengah, karena PBFC merupakan tim bagus dan mempunyai pertahanan solid.

“Mereka punya striker asing yang kuat. Tidak benar PBFC bermain bertahan. Kami harus mewaspadai mereka. Para pemain sudah terbiasa dengan laga puncak dan ini membantu mental kami,” ujar Alfarizie yang baru saja ditunjuk sebagai kapten.

"Sebelum menjadi kapten, saya sudah sering merasakan juara turnamen bersama Arema. Tapi, kalau juara sebagai kapten, tentu rasa bangganya akan berbeda," ungkapnya.

Sementara itu, meski jadi tim yang tak diunggulkan, mental PBFC tak mengendur. Mereka punya nyali segunung dan siap tampil meladeni Arema.

Baca Selengkapnya Hanya di KORAN SUPER BALL, Minggu (12/3/2017)