TRIBUNNEWS.COM - Leicester City akan berusaha keras untuk lolos ke babak perempat final Liga Champions, termasuk memanfaatkan suhu udara dingin di Leicester, yang mencapai minus 3 derajat Celcius.

Leicester tahu betul bahwa lawan mereka, Sevilla, tidak terbiasa dengan udara dingin, mengingat Sevilla terletak di wilayah selatan Spanyol, dengan iklim yang panas nyaris sepanjang tahun.

Bahkan, meski sebagian besar wilayah Eropa sedang menggigil kedinginan, suhu udara di Sevilla hanya hangat-hangat kuku.

Secara agregat, Sevilla memang unggul setelah lemenangan 2-1 di Sevilla.

Namun, Foxes, julukan Leicester, memiliki tabungan gol tandang, yang akan sangat berguna jika mereka hanya menang 1-0.

Craig Shakespeare, pelatih baru Leicester, optimistis dengan peluang timnya lolos ke babak berikutnya.

"Kenapa tidak? Kami harus mencoba dan kompetitif di setiap pertandingan," katanya dalam jumpa pers, Senin (13/3/2017).

Secara matematis, Leicester membutuhkan kemenangan minimal 1-0 untuk langsung melaju ke babak berikutnya.

Namun, jika skor akhir laga besok 2-1, peluang masih terbuka, meski pun harus melalui adu penalti.

Karena itulah Shakey, panggilan akrab Shakespeare, menerapkan latihan adu penalti.

"Saya tidak mau melewatkan satu batu pun tidak terbalik. Soalnya mereka itu bagus," katanya, menggunakan pepatah di Inggris, yang artinya akan melakukan apa saja untuk meraih kesuksesan. Memanfaatkan suhu udara yang dingin termasuk di antaranya.

Baca Selengkapnya Hanya di KORAN SUPER BALL, Selasa (14/3/2017)