Kemenangan Liverpool Atas Burnley Jadi Kemenangan Terburuk
”Kami hanya butuh keberuntungan yang cukup dan akan terus melanjutkan cara bermain kami ini pada laga-laga berikutnya,” kata Dyche.
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Liverpool akhirnya meraih kemenangan melawan tim papan bawah di Premier League pada 2017, setelah sukses menang 2-1 atas Burnley di Stadion Anfield, Minggu (12/3). Ini menjadi kemenangan pertama Liverpool dari tim di luar enam besar pada 2017.
Sebelumnya The Reds gagal menang dari Sunderland (2-2), Swansea City (2-3), Hull City (0-2), dan Leicester City (1-3). Sebaliknya, mereka justru tak pernah kalah dari tim big six, yakni menghadapi Man City (1-0), Ma United (1-1), Chelsea (1-1), Tottenham Hoptspur (2-0), dan Arsenal (3-1).
Meski berhasil mengatasi perlawanan tim tamu, kemenangan Liverpool ini diraih dengan tidak mudah. Liverpool memang mampu menguasai 65 persen penguasaan bola di sepanjang laga. Namun pasukan Jurgen Klopp itu justru kesulitan membongkar pertahanan Burnley.
Sepanjang laga ”si Merah” hanya punya tiga tembakan tepat sasaran dari total 10 percobaan. Sebaliknya Burnley yang lebih banyak berada di bawah tekanan justru tampil efektif. Pasukan Sean Dyce itu mampu melepas 11 tembakan, meski hanya satu yang on target.
Burnley berhasil mendapatkan sepakan tepat sasaran itu melalui serangan pertama mereka pada menit ketujuh. Usaha pertama The Clarets tersebut bahkan langsung berbuah gol.
Bek kanan Matthew Lowton berhasil mengirimkan umpan silang menyusur tanah dari sepertiga lapangan. Bola tersebut gagal dipotong oleh dua bek Liverpool, Joel Matip dan Ragnar Klavan, sebelum disambar Ashley Barnes tanpa mampu diadang kiper Simon Mignolet.
Ini pertama kalinya bagi Liverpool kebobolan dalam 10 menit awal dalam sebuah pertandingan Premier League di Anfield sejak Agustus 2015 (vs West Ham United).
Untungnya, pasukan Merseyside itu kemudian berhasil menyamakan skor lewat Georginio Wijnaldum saat injury time babak pertama, dan memastikan kemenangan lewat tendangan spekulasi Emre Can pada menit ke-61.
Berbicara kepada Sky Sports usai laga, Klopp bersyukur timnya bisa meraih tiga poin penuh. Manajer asal Jerman itu menganggap James Milner dan kawan-kawan sebenarnya bermain buruk.
”Ini kali pertama kami bermain buruk tapi tetap menang. Biasanya kami kalah jika bermain buruk seperti itu,” katanya. ”Ini adalah jenis pertandingan yang tidak pernah kami menangi hingga saat ini. Terasa sedikit aneh. Bukan pertandingan yang ingin diingat, tapi terasa indah mendapatkan tiga poin,” sambungnya.
Sebaliknya manajer Burnley, Sean Dyche mengaku sulit menerima kekalahan timnya. ”Hasil ini adalah salah satu hal paling sulit untuk saya akui, karena semua pemain telah memberikan kemampuan terbaik mereka. Namun Anfield selalu menjadi tempat yang sulit untuk disambangi,” kata Dyche kepada BBC.
Bagi Liverpool, kemenangan ini tidak mengubah posisi mereka di klasemen sementara Liga Primer. The Reds tetap di peringkat empat dengan 55 poin, terpaut satu poin dari Tottenham dan Man City di posisi kedua dan ketiga. Sementara bagi Burnley, kekalahan ini menjadi yang ketiga dalam lima laga terakhir di Premier League.
The Clarest memiliki peluang menghentikan raihan buruk tersebut pada pekan ke-29 saat bertandang ke Stadium of Light menghadapi penghuni dasar klasemen, Sunderland, Sabtu (18/3).
”Kami hanya butuh keberuntungan yang cukup dan akan terus melanjutkan cara bermain kami ini pada laga-laga berikutnya,” kata Dyche.