TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Persib akan memanfaatkan uji coba melawan PSMS Medan di Stadion Teladan pada Minggu (26/3/2017) untuk menguji mental tandang timnya.

Ia bercermin pada pengalaman sepanjang ISC 2016 dan Piala Presiden 2017. Pangeran Biru sangat minim raihan positif di ketika bertamu ke markas selama selama ISC. Di turnamen pramusim lalu, Persib takluk 1-2 di markas Pusamania Borneo FC (PBFC).

Padahal, laga di semifinal itu tercatat sebagai satu-satunya laga tandang Persib selama Piala Presiden 2017. Hasil itu sangat berpengaruh pada kegagalan Persib ke final. Meski menang 2-1 di Bandung pada leg kedua, Maung Bandung kalah saat tiket final ditentukan lewat adu penalti.

Misi Djanur, sapaan Djadjang, mendapat dukungan mendengar kabar soal misi Ayam Kinantan dalam bentrokan pada akhir pekan nanti. Menjebol gawang Persib merupakan prioritas utama PSMS Medan.

"Itu berarti, mereka bakal bermain menyerang. Itu bagus karena kami memang butuh mental away. Kami memperbaiki lini belakang. Jika target PSMS bisa memasukkan, target kami tak kebobolan," ujar Djanur di mes Persib, Rabu (22/3).

Namun, Djanur, mengatakan belum menyertakan pemain bintang Michael Essien dalam uji coba itu. Sang pemain dikabarkan baru tiba kembali di Bandung pada Sabtu (25/3) atau satu hari sebelum laga berlangsung.

Vladimir Vujovic dan Dedi Kusnandar yang absen di turnamen segitiga di Purwokerto, pekan lalu, diikutsertakan ke Medan. Begitu pula pemain yang baru bergabung awal pekan ini, Puja Abdillah.

Meski bertajuk uji coba, sang pelatih menyebut partai melawan PSMS Medan sebagai pertarungan seru yang mempertemukan dua musuh bebuyutan terutama selama era Perserikatan. Bahkan, Djanur tampak berharap segera bertemu PSMS di kompetisi tertinggi sepakbola nasional.

"Sebagai klub legendaris, semoga PSMS bangun lagi untuk meramaikan liga. Begitu pun Persebaya. Persib, PSM Makassar, Persija, PSMS Medan, dan Persebaya menjadi musuh bebuyutan (satu dengan yang lain). Tak hanya di lapangan, di luar pun banyak bumbu. Punya suporter fanatik," katanya.

Lagipula, Djanur merasa punya banyak kenangan di Stadion Teladan sebagai markas timnya ketika masih membela untuk Mercubuana selama berstatus pemain. (tom)