TRIBUNNEWS.COM - PSSI tetap ngotot menggunakan regulasi lima pergantian pemain di Liga 1 Indonesia 2017.

Padahal, regulasi tersebut tidak sesuai dengan aturan FIFA.

Pernyataan PSSI tersebut disampaikan Joko Driyono yang baru ditunjuk sebagai plt Sekretaris Jenderal PSSI menggantikan Ade Wellington yang mengundurkan diri.

"Kami akan pakai aturan lima pemain itu, meskipun FIFA belum kasih lampu hijau. Kami tidak sekadar minta aturan ini disetujui atau tidak oleh FIFA. FIFA penting untuk tahu background seperti apa," kata Joko Driyono, dikutip dari Indosport.com.

Sebelumnya diketahui bahwa dalam aturan FIFA pergantian pemain di laga resmi hanya tiga kali.

FIFA baru menguji cobakan pergantian empat pemain di Olimpiade Rio 2016. Syaratnya satu pemain di babak tambahan.

Berdasarkan Laws Of The Game FIFA, lima pergantian pemain memang diperbolehkan, namun bukan untuk kompetisi level tertinggi yang melibatkan tim utama klub-klub di divisi teratas atau tim nasional senior.

Hal itu mengacu kepada dokumen Laws of the Game 2017-2018: Law Changes, Practical Guideline Changes, yang dikeluarkan IFAB pada Maret 2017.

Wakil Ketua Umum PSSI itu menyatakan, saat ini PSSI masih menunggu lampu hijau dari FIFA tentang aturan yang diterapkan PSSI tersebut.

Sebab, proses diskusi masih berjalan dengan FIFA.

"Kami sama-sama menunggu, karena proses diskusi ini masih berjalan. Kalau hanya tiga pergantian banyak yang jadi cadangan. Kalau lima, banyak pemain yang berkesempatan untuk main," tutur Jokdri, sapaan akrab Joko Driyono.

Sebelumnya, Kepala Staf Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto, mengumumkan bahwa PSSI menunjuk Jokdri sebagai plt Sekjen PSSI.

Bagi Joko, menjadi Sekjen PSSI bukanlah hal yang baru.

Sebab, mantan CEO PT Liga Indonesia itu pernah menjabat Sekjen PSSI setelah diangkat dalam Kongres Tahunan PSSI pada 17 Juni 2013 di Surabaya.

Baca Selengkapnya Hanya di KORAN SUPER BALL, Rabu (12/4/2017)