Sebelum Pilih Juan Pablo Pino, Arema FC Tolak Eks Gelandang Timnas Brasil
Setidaknya Arema FC membutuhkan waktu hingga dua pekan untuk meyakinkan sang pemain agar mau bergabung denganArema FC.
Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Surya Alfi Syahri Ramadana
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Arema FC harus melewati jalan panjang sebelum akhirnya resmi mendapatkan tanda tangan Juan Pablo Pino sebagai marquee player tim Singo Edan Senin (17/4/2017).
Setidaknya Arema FC membutuhkan waktu hingga dua pekan untuk meyakinkan sang pemain agar mau bergabung denganArema FC.
Melalui agennya Basya Himawan, menyebut waktu dua pekan tersebut adalah proses dari negosiasi hingga sang pemain menyatakan deal untuk membela Arema.
"Kemarin memang kurang lebih dua pekan waktu negosiasi yang dibutuhkan untuk memboyong Pino ke Malang," ungkap Basya
"Awalnya saya dihubungi oleh pak Ruddy GM Arema FC untuk mencarikan pemain dengan kriteria marquee player dan bisa bermain di belakang striker."
"Kemudian saya tawarkan beberapa nama, satu di antaranya adalah Emerson mantan pemain timnas Brazil," ucapnya
Akan tetapi, Basya menambahkan saat itu Arema FC menolak, sebab, dari segi usia Emerson memang sudah memasuki 37 tahun.
Hal itu tidak sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan Arema FC yakni maksimal usia adalah 32 tahun untuk marquee player.
"Setelah Emerson ditolak, saya coba mencari lagi dan akhirnya ada tiga nama lain dari Amerika Latin yang saya tawarkan ke Arema, satu diantaranya adalah Pino."
"Untuk Pino ini memang hanya khusus saya tawarkan kepada Arema saja, sebab secara kualitas dia mungkin sesuai dengan kebutuhan Arema," tambahnya.
Sementara General Manajer Arema FC Ruddy Widodo menjelaskan setelah resmi memutuskan untuk memakai jasa Pino, tidak serta merta tim kebanggaan Aremania itu langsung bisa memboyongnya ke Malang.
Belajar dari kesalahan di masa lalu, Arema FC juga melihat dokumen sang pemain, jika memang tidak ada masalah dengan dokumennya, maka offer letter akan dikirim untuk negosiasi.
"Kami kirimkan offer letter (penawaran) terlebih dahulu kepada pemain agar ketika sudah di Indonesia tidak perlu lagi melakukan negosiasi."