Laporan Wartawan Bangka Pos, Deddy Marjaya

TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Pelatih PS Timah Bangka Belitung, Sanusi Rahman, mengaku bingung dengan mental bermain para pemainnya ketika tampil tandang.

Melorotnya mental dialami sebagian pemain PS Timah Babel ketika main di kandang lawan, tapi begitu sangat berapi-api ketika bermain di Stadion Depati Amir Pangkalpinang yang notabene kandang sendiri.

"Dua laga di kandang lawan mental mereka drop sehingga tidak maksimal dan ini harus dibenahi. Mental main mereka baik kandang maupun tandang harus sama, tidak perlu takut menghadapi lawan," ujar Sanusi di sela latihan rutin di Stadion Depati Amir, Selasa (9/5/2017).

Di tengah hujan deras para pemain PS Timah Babel tetap digenjot berlatih guna persiapan menjamu 757 Kepri FC. Sanusi sangat menyoroti mental terutama pemain lokal Bangka.

Menurut Sanusi ia sudah menyiapkan stategi khusus menghadapi 757 Kepri FC yang dihuni pemain berpengalaman.

"Ada stategi khusus dalam menyerang yang saya siapkan untuk meraih kemenangan," kata pria yang akrab dipanggil Bang Uci ini.

Juru gedor PS Timah Babel asal Bangka Barat, Wazir Kahfi, mengatakan siap tampil habis-habisan saat menghadapi 757 Kepri FC. Ia meminta hal serupa kepada pemain lainnya.

Demi memuaskan pendukung sekaligus mengejar ketinggalan poin dari tim lain, tiga poin harus didapat PS Timah Babel.

Manajemen PS Timah Babel saat ini sedang mengurus proses pencarian dana dari PT Timah Tbk yang menggelontorkan dana Rp 1,5 miliar.

Pencairan ini dilakukan untuk membayar gaji pemain bulan Mei. Diharapkan dengan pembayaran gaji ini akan memacu semangat pemain memenangkan laga menghadapi 757 Kperi FC.

"Mudah-mudahan sebelum laga lawan 757 Kepri FC para pemain PS Timah Babel sudah bisa mendapatkan gaji mereka," kata Mintra jaya, Asisten Manajer PS Timah Babel.