Komdis PSSI Tunggu Laporan Panpel Persiba Bantul Terkait Provokasi Suporter Persis Solo
Anggota Komisi disiplin PSSi Dwi Irianto menerangkan pihaknya masih menanti laporan dari panpel dan PP terkait kejadian di dalam SSA tersebut.
Editor: Ravianto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Amalia Fathonaty
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Komisi Disiplin PSSI hingga kini menanti laporan dari panpel Persiba Bantul maupun pengawas pertandingan (PP) terkait provokasi yang dilakukan oknum kelompok suporter di Stadion Sultan Agung (SSA), saat laga Persiba Bantul melawan Persis Solo Minggu (6/5/2017).
Tulisan provokatif tersebut diduga menjadi pemicu kericuhan antarsuporter di luar stadion.
Anggota Komisi disiplin PSSi Dwi Irianto menerangkan pihaknya masih menanti laporan dari panpel dan PP terkait kejadian di dalam SSA tersebut.
"Kami masih menunggu laporan masuk," ujar pria yang akrab disapa Mbah Putih ini Minggu (7/5/2017) kemarin.
Dwi menuturkan pihak komisi disiplin sudah memiliki aturan terkait pelanggaran yang terjadi di dalam lapangan.
Sebagai contoh, bila satu sisi tribun stadion dilarang memasang spanduk atau poster, maka area tersebut harus steril. Jika hal tersebut masih terjadi, panpel akan terkena sanksi.
Diketahui, pertandingan antara Persiba Bantul kontra Persis Solo kemarin sempat terhenti beberapa saat.
Terhentinya pertandingan disebabkan oknum suporter yang berada di sisi timur SSA berulah menuliskan kalimat provokatif yang ditujukan pada satu dari klub sepak bola DIY yakni PSIM.
Seperti diketahui, bagian tribun tersebut ditempati oleh kelompoksuporter Pasopati saat pertandingan Minggu siang kemarin. Laga baru dilanjutkan kembali setelah tulisan tersebut diturunkan.
Terkait tulisan provokatif komisi disiplin masih akan meninjau laporan dan kronologi kejadian tersebut.
"PP nantinya akan membuat laporan jalannya pertandingan untuk diserahkan ke operator liga yang kemudian akan masuk dalam pembahasan," kata Dwi.
Sementara itu terkait keributan suporter di luar stadion, Dwi menjelaskan hal itu menjadi kewenangan kepolisian. Dwi menyayangkan animo suporter yang tinggi harus tercoreng oleh keributan seperti itu.
Selain itu Ketua Panpel Persiba Sapto Priyono menjelaskan, panpel telah bekerja sesusai dengan aturan. Pertandingan dihentikan disebabkan karena adanya tulisan berbau rasis yang dibuat oleh satu dari kelompok suporter.
"Setelah tulisan itu diturunkan, pertandingan baru bisa berjalan lagi," terangnya.
Ketika disinggung mekanisme pelaporan, pihaknya menyerahkan kepada PP. "Sudah ada PP, nanti laporannya seperti apa menjadi kewenangan PP," pungkasnya. (*)