TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - PS TNI menjadi klub yang paling banyak mengeluarkan uang setelah menerima denda dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.

Selain denda kepada Abduh Lestaluhu dan Manahati Lestusen akibat kasar kepada pemain lawan, tim berjuluk The Army itu juga mendapatkan hukuman dari kartu kuning.

Tercatat, Manajemen PS TNI harus membayar Rp 68 juta kepada Komdis PSSI karena dalam dua pertandingan ada sekitar 14 kartu kuning yang diterima pemainnya.

Denda itu cukup dibilang fantastis dikarenakan para pemain PS TNI yang kurang tenang ketika berduel dengan lawan.

Hujan kartu kuning pun terjadi lagi dalam pertandingan PS TNI kontra Persela Lamongan di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (27/5/2017).

Wasit Rihendra Purba mengeluarkan enam kartu kuning kepada pemain PS TNI yang melakukan pelanggaran kepada penggawa Persela.

Pelatih PS TNI, Ivan Kolev, sudah berusaha untuk meminta kepada pemainnya agar lebih tenang di dalam lapangan.

Namun, Kolev juga tidak menyalahkan keluarnya kartu kuning dari saku wasit kepada pemainnya.

"Sebenarnya mereka tidak mau terjadi sebuah pelanggaran untuk mendapatkan kartu tapi ternyata ini sudah terjadi," kata Kolev.

Para pemain PS TNI saat ini memang dibilang cukup muda.

Kolev memprediksi masih mudanya para pemain PS TNI yang membuat hujan kartu kuning selalu diterima klubnya.

"Saya kira di klub ini banyak pemain kita anak muda dan mereka bermain dengan keinginan serta agretifitas tinggi," ucap Kolev.

Dari delapan pertandingan yang sudah dilakoni PS TNI, tim berjuluk The Army itu sudah menerima 29 kartu kuning dan satu kartu merah secara langsung.

Selanjutnya, PS TNI akan menantang Mitra Kukar di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Kalimantan Timur, Pada Jumat (2/6/2017).