Kehadiran Javier Hernandez Mengancam Jerman
Javier Hernandez merupakan salah satu pemain yang "mengerikan" di Bundesliga Jerman dalam dua musim terakhir
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Chicharito sudah pasti menjadi pemain Timnas Meksiko yang paling dibicarakan di Timnas Jerman, menjelang pertemuan kedua tim tersebut di babak semifinal Piala Konfederasi 2017, Jumat (30/6/2017) dini hari WIB.
Bukan hal yang mengherankan jika Chicharito menjadi fokus perhatian Julian Draxler dan kawan-kawan.
Striker bernama asli Javier Hernandez Balcazar ini merupakan salah satu pemain yang "mengerikan" di Bundesliga Jerman dalam dua musim terakhir.
Di musim pertamanya bersama Bayer Leverkusen, Chicharito melesakkan 17 gol ke gawang lawan.
Sementara pada musim yang baru berakhir kemarin, dia mencetak 11 gol di Bundesliga.
Baca: Ambisi Timo Werner untuk Membuktikan Diri
Di Piala Konfederasi ini, dia sudah mencetak satu gol.
"Jika Meksiko menyerang, dia (Chicharito) adalah pemain yang sulit ditahan. Pokoknya, jangan sampai dia masuk ke kotak penalti," kata Benjamin Henrichs, rekan Chicharito di Leverkusen, yang dikutip oleh Bild.
Bek berusia 20 tahun itu juga mengingatkan rekan-rekannya di Der Panzer, Chicharito juga berbahaya dalam duel udara, sehingga mereka harus waspada dalam situasi bola mati.
Di Rusia ini, Chicharito tak selalu dimainkan sebagai striker tengah.
Kadang, Juan Carlos Osorio, Pelatih Meksiko, menempatkannya di sayap kiri, seperti saat Meksiko bertemu Portugal.
Dalam laga yang berakhir 2-2 itu, Chicharito mencetak sebuah gol.
Hanya saja, Shkodran Mustafi, bek Jerman, juga mengingatkan bahwa Meksiko bukan berisi Chicharito seorang.
"Meksiko itu adalah tim tanpa superstar. Mereka adalah tim yang bermain bagus bersama-sama, dan semuanya berpengalaman," kata Mustafi, yang dilansir Goal.
Mustafi sendiri memilih menganalisis semua serangan Meksiko, supaya tidak membuat kesalahan lagi, seperti saat Jerman bertemu Cile.
Permainan Cile dan Meksiko dinilainya sama, yakni banyak melakukan serangan melalui sayap dengan cepat.
Sementara, salah satu masalah pada formasi tiga bek tengah skuad Jerman adalah, para bek sering kelimpungan jika para pemain sayap-belakang terlambat kembali, saat lawan melakukan serangan balik yang cepat.
Baca Selengkapnya Hanya di KORAN SUPER BALL, Kamis (29/6/2017)