Pengeroyok Bobotoh Hingga Tewas Ditangkap: Saya Tidak Kabur
"Saya juga kurang tahu apakah benar ada The Jak. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya," katanya.
Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Dian Nugraha Ramdani
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG- Wugi Fahrul Rozak, tersangka pengeroyok Ricko Andrean Maulana mengaku hanya ikut menendang tubuh korban.
Ketika menyaksikan langsung laga Persib Bandung melawan Persija Jakarta di Stadion GBLA, Sabtu (22/7/2017), Ricko Andrean dikeroyok banyak orang di tribun S Stadion GBLA.
Akibatnya, setelah sempat dirawat intensif selama lima hari di rumah sakit, Ricko Andrean meninggal pada Kamis pekan lalu.
Netizen Dibuat Kaget saat Tahu Usia Manohara, Ternyata Dia Seumuran dengan Tasya Kamila https://t.co/aVCXEm3rXY via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 1, 2017
"Saya lagi di tribun bawah kemudian mendengar suara "The Jak". Saya naik ke atas, teriakan The Jak, The Jak, itu semakin terdengar sambil ada orang dipukulin. Pas lagi diseret, saya ikut nendang di bagian dada," ujar Wugi Fahrul Rozak saat dipamerkan di Mapolrestabes Bandung, Selasa (1/8/2017).
Ia menyebut saat itu dia belum tahu bahwa yang dipukuli itu adalah bagian dari bobotoh Persib.
"Saya juga kurang tahu apakah benar ada The Jak. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya," katanya.
Wugi Fahrul Rozak mengatakan tahu Ricko Andrean meninggal lima hari pascaperistiwa penyerokan itu.
"Saya, insya Allah berniat meminta maaf (kepada keluarga Ricko Andrean), saya tidak kabur," ujarnya. (*)