TRIBUNNEWS.COM - Skuad Garuda Muda mempersembahkan kado istimewa pada peringatan Hari Kemerdekaan, kemarin.

Ini menguatkan optimisme untuk meraih emas cabang sepak bola.

Tiga gol tanpa balas ke gawang Filipina membangkitkan optimisme tim Merah Putih untuk meraih emas SEA Games cabang sepak bola. Emas terakhir diraih Indonesia tahun 1991.

Ya, 26 tahun Indonesia nir-emas di cabang sepak bola. Kini saatnya skuad asuhan Luis Milla mengakhiri penantian Merah Putih.

Spirit 17-an membakar gelora tempur Hansamu Yama dkk. Kapten Timnas Indonesia U-22 ini menangis saat lagu Indonesia Raya dikumandangkan di Stadion Shah Alam, Selangor, Malaysia.

Kobaran spirit proklamasi mendorong Evan Dimas dkk sukses menaklukkan Timnas Filipina U-22 dengan skor telak 3-0 di match day kedua Grup B, kemarin.

Kemenangan ini menempatkan Timnas Indonesia U-22 di posisi kedua klasemen grup, di bawah Vietnam dan di atas Thailand yang kemarin menang 1-0 atas Timor Leste.

Indonesia tampil lebih lepas dibandingkan laga pertama saat menahan imbang Thailand dengan skor 1-1 di laga pertama.

Gol cepat menit ke-7 dari Septian David Maulana membuat tim semakin percaya diri.

Muhammad Hargianto mengakhiri babak pertama dengan gol indah sehingga Indonesia unggul 2-0 di babak pertama.

Filipina yang ditangani pelatih Marlon Maro tidak bisa berkembang karena terus ditekan. Mereka juga sering melakukan kesalahan.

Baru di babak kedua, Filipina lebih agresif sehingga permainan lebih menaik.

Tapi keunggulan kualitas skill individual membuat Indonesia tetap mampu mengurung pertahanan Filipina.

Kiper Filipina, Ray Joseph Joyel, berkali-kali berjibaku untuk mengawal gawangnya.

Saddil Ramdani mengunci kemenangan Merah Putih lewat gol atraktif menit ke-59.

Dari luar kotak penalti, ia melakukan tendangan placing yang akurat dengan kaki kanan. Bola bersarang di pojok kanan atas gawang Joyel.

Baca Selengkapnya Hanya di KORAN SUPER BALL, Jumat (18/8/2017)