Asprov PSSI DKI Jakarta Calon Ketuanya Sudah Mengarah Kepada Budi Setiawan
Asosiasi Provinsi (Asprov) DKI Jakarta sebentar lagi punya hajat. Otoritas sepak bola di ibukota Indonesia akan memilih pimpinan baru
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Provinsi (Asprov) DKI Jakarta sebentar lagi punya hajat. Otoritas sepak bola di ibukota Indonesia akan memilih pimpinan baru sepeninggal Gusti Randa yang mengundurkan diri.
Menurut rencana, kongres Asprov PSSI DKI Jakarta ini akan diselenggarakan 18 Oktober mendatang.
Pemilihan pucuk pimpinan baru, tentunya menjadi agenda utama dari kongres Asprov PSSI DKI Jakarta ini. Persepak bolaan di DKI Jakarta yang selama ini kurang berdenyut memang memerlukan figur yang mampu membawa kegairahan untuk sekaligus mengangkat kembali semua aspek yang serasa tenggelam.
Pasca pengunduran diri Gusti Randa, yang menjadi salah satu anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, roda organisasi Asprov PSSI DKI Jakarta sementara dipercayakan kepada Vivin selaku pelaksana tugas (plt) ketua, dibantu Benny Erwin sebagai sekretaris.
Tak sampai dua pekan menuju kongres, sejumlah nama sudah bermunculan, termasuk Budi Setiawan.
Diantara kandidat lainnya, Budi Setiawan yang tampaknya paling menonjol. Ini karena pengalamannya yang sudah panjang di persepak bolaan nasional.
Budi Setiawan lama aktiv di PT Liga Indonesia, operator kompetisi Liga Indonesia, serta di PSSI, di mana ia pernah dipercaya menduduki posisi wakil sekjen di masa kepemimpinan La Nyalla Mahmud Mattaliti.
Tidak mengherankan jika putra dari almarhum Sumarmak ini, yang lama berkecimpung di liga dan PSSI, memperoleh dukungan amat besar dari komunitas sepak bola Jakarta. Budi Setiawan dinilai memiliki misi dan visi yang jelas untuk memajukan persepak bolaan di Jakarta.
"Kami banyak mendapat pelajaran yang positif dengan calon ketua baru Asprov DKI Jakarta ini. Misi dan visi kami sudah sejalan," ungkap salah satu pengurus cabang dari Asprov PSSI DKI Jakarta.
Budi Setiawan memang kerap bertemu dengan stakeholders sepak bola ibukota terutama yang berada di klub dan askot (asosiasi kota). Mereka mengakui bahwa sepak bola Jakarta memang harus dipegang oleh figur yang punya pandangan luas, terutama wawasan sepak bolanya.
"Itu bisa menjadi magnet untuk mengembangkan kembali persepak bolaan di Jakarta, menjadi pendorong bagi penyatuan harmonis di antara klub dan askot," ujar pengurus lainnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.