Pelatih Sriwijaya FC Waspadai Spirit Tanpa Beban Pemain Persegres
Beto Goncalves menganggap laga Sriwijaya FC kontra Persegres Gresik di Stadion Bumi Sriwijaya, Palembang, layaknya laga penutup.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Hendra Kusuma
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Beto Goncalves menganggap laga Sriwijaya FC kontra Persegres Gresik di Stadion Bumi Sriwijaya, Palembang, layaknya laga penutup.
Sriwijaya FC akan menjamu tamunya Persegres Gresik yang sudah pasti terdegradasi karena sampai saat ini mereka berada di dasar klasemen Liga 1, Minggu (5/11/2017) sore.
Sebenarnya, Sriwijaya FC akan menyudahi kompetisi Liga 1 kala tandang ke markas Persipura Jayapura di Papua. Namun, bagi Beto, laga penutup ada di Stadion Bumi Sriwijaya karena mereka akan bermain di depan pendukungnya sendiri.
Pelatih Sriwijaya FC, Hartono Ruslan, mengatakan Laskar Wong Kito memang memburu happy ending saat melawan Persegres Gresik.
Baca: Kapten Sriwijaya FC: Hukumnya Wajib Menyenangkan Suporter di Akhir Musim
Baca: Jamu Barito Putera, Pemain Madura United Harus Pintar Manfaatkan Peluang
Baca: Alexander Jadi Kiper Utama di Laga Kandang Penutup Persela
Gagalnya Sriwijaya FC di laga terakhir melawan Bali United pada 30 Oktober 2017 masih menyisakan kekecewaan mendalam di antara para pemain, official dan fan.
Setidaknya, Persegres mejadi peliput lara bagi skuat Sriwijaya FC. Setelah mereka gagal meraih poin dua laga lawatan yakni menghadapi PS TNI dan Bali United.
"Ini pertandingan kandang kita yang terakhir, target adalah tiga poin. Selain mengakhiri dahaga, kami juga mencari modal untuk melawat ke Papua," ujar Hartono Ruslan.
"Pemain butuh kemenangan dan memburu happy ending di Papua. Maka melawan Gresik, kami akan fokus dan kerja keras demi meraih poin," ia menambahkan.
Ada tiga misi dari kemenangan Sriwijaya FC atas Persegres. Pertama, membayar kado ultah yang tertunda; kedua memuaskan dan membayar utang kemenangan bagi suporter; terakhir modal melawat ke Papua.
Namun, Hartono meminta pemain fokus dan tidak boleh meremehkan Gresik, karena lawan akan bermain tanpa beban.
"Mereka diperkuat pemain muda dan akan main tanpa beban. Ini justru lebih berbahaya, maka jangan remehkan Gresik. Kita harus fokus, tim ini memiliki kualitas dan semangat," jelas dia.
Sementara pelatih Persegres Hanafi menilai Sriwijaya FC tim yang berkualitas dan memiliki kedalaman skuat yang lumayan.
"Sriwijaya FC tim yang lumayan, jadi kami harus bekerja keras. Modal kami adalah semangat, pemain memiliki spirit tinggi," ungkap Hanafi.
"Sudah saya katakan, ini bukan hanya kemenangan saja, tetapi kalian bermain untuk diri kalian sendiri dan karena musim depan kalian akan bermain di bola juga," Hanafi menambahkan.
Sementara itu, pihak manajemen Sriwijaya FC memutuskan akan memasang Logo khusus yakni 13Anniversary di jersey depan.
Tulisan berwarna hitam berbentuk elang memang sengaja dibuat untuk menambah semangat skuat pada saat laga nanti.
"Kita buat logo 13Anniversary menambahkan unsur baru di logo. Itu juga diharapkan bisa membangkitkan semangat tim," kata Direkrut Marketing Sriwijaya FC Nirmala Dewi.
Menurut Cek Wik, logo itu sengaja dipersiapkan saat Laskar Wong Kito melakoni laga home kontra Persegres dan laga sisa terakhir.
Dia juga berharap masyarakat Palembang khususnya memberikan dukungan total pada saat pertandingan kandang nanti.