TRIBUNNEWS.COM - Ada dua pemain yang pantas mendapat sorotan di laga antara Fiorentina melawan Juventus di Stadion Artemio Franchi, Sabtu (10/2) dinihari. Menariknya, dua pemain ini sama-sama memiliki nama depan ’Federico’.

Yang pertama adalah Federico Chiesa, salah satu pemain tertajam Fiorentina musim ini. Bagi Chiesa, bentrok menghadapi Juventus selalu menjadi partai yang emosional, mengacu pada sejarah panjang hubungan kedua tim. ”Di Florene, Juventus selalu menjadi rival bersejarah. Duel melawan Juventus selalu emosional, bahkan ketika saya masih bermain di level primavera. Selalu ada tensi yang panas,” kata Chiesa dalam wawancaranya dengan Premium Sport.

Kebencian masyarakat Florence terhadap Bianconeri memang sudah jadi rahasia umum. Bahkan sejumlah pemain baru yang dulunya pernah membela Juventus harus melalui ritual 'pemurnian' dulu sebelum membela La Viola.

”Juventus adalah tim yang hebat di level internasional. Akan menjadi sangat sulit untuk bertahan dan menyerang, namun kami akan mengerahkan segala kemampuan untuk kota Florence dan seragam ini,” ucap striker yang sudah membela Fiorentina sejak berusia 10 tahun itu.

Chiesa sendiri sepanjang kariernya belum pernah membobol gawang Juventus. Namun musim lalu saat Fiorentina menaklukkan Juventus 2-1 di Artemio Franchi, ia nyaris mencetak gol ke gawang Gianluigi Buffon.

Karena itulah putra mantan striker Fiorentina, Enrico Chiesa itu berhasrat menuntaskan rasa penasarannya itu. ”Saya hampir mencetak gol tahun lalu. Saya akan mencoba lagi pada hari Jumat nanti,” katanya.

Selain Chiesa, Federico lain yang akan jadi sorotan di laga ini adalah Federico Bernardeschi. Untuk pertama kalinya, ia akan datang ke Artemio Franchi sebagai musuh.

Sebelum hengkang ke Allianz Stadium, Bernardeschi adalah idola tifosi La Viola. Pemain kelahiran Carrara, Tuscany, Italia itu bahkan mulai belajar menendang bola di akademi sepakbola Fiorentina saat ia masih berusia 9 tahun. Hingga kemudian ia dipromosikan ke tim senior Fiorentina pada tahun 2013.

Karena itulah kepindahan Bernardeschi ke Juventus pada bursa transfer musim panas tahun lalu seperti meninggalkan luka bagi suporter La Viola. ”Anda pergi dari kota dengan kebohongan. Sekarang anda akan mendapatkan uang jutaan dan digantung oleh bola,” demikian bunyi spanduk yang dibentangkan suporter Fiorentina saat Bernardeschi mengumumkan kepindahannya ke Juventus.

”Saya pernah bermain dengannya selama dua musim di Fiorentina. Sekarang dia (Bernardeschi, red) datang sebagai musuh. Federico pemain jempolan dan dia akan turun sejak awal. Satu yang harus dia ingat adalah Fiorentina telah mengubah hidupnya,” sindir kapten La Viola, Davide Astori.

Di Juventus sendiri Bernardeschi memang tidak langsung menjadi pilihan utama. Sejauh ini ia baru tampil di 23 laga, dengan rincian 16 kali di Serie A, 4 di Liga Champions, 2 di Coppa Italia, dan 1 di Supercoppa Italia.

Menurut Astori, semua pemain Juventus hampir sama berbahayanya. Namun ketimbang Bernardeschi, ia lebih khawatir pada Gonzalo Higuain. Ketakutan Astori cukup beralasan. Higuain baru saja mencetak hattrick perdananya untuk Juventus saat membenamkan Sassuolo 7-0 akhir pekan lalu. Dengan torehan itu, total ia telah mencetak 13 gol di Serie A sepanjang musim ini.

Selain itu, pemain asal Argentina itu juga merupakan momok menakutkan bagi La Viola. Dari 10 pertemuannya dengan Fiorentina, Il Pipita sudah menyarangkan lima gol serta empat assist. ”Higuain adalah pemain nomor satu paling menakutkan Juventus saat ini. Dia sangat kejam di kotak penalti, dan itu sudah dibuktikannya lawan Sassuolo. Jika anda memberinya jarak 30 cm saja, dia dengan mudah mengalahkan anda,” kata Astori.