TRIBUNNEWS.COM - Pelatih di Liga Inggris rata-rata mengambil jarak dengan para jurnalis. Mereka enggan terlibat komunikasi intens dengan para jurnalis mengingat media di Inggris memang terbilang sangat galak dalam menghakimi para pelatih.

Hal berbeda dilakukan pelatih anyar Swansea, Carlos Carvalhal. Pelatih asal Portugal ini sepertinya justru ingin mengambil hati para jurnalis, dan melakukan sejumlah pendekatan agar tak berjarak.

Carvalhal memang tengah menikmati bulan madu dengan Swansea setelah berhasil membawa timnya hanya sekali kalah dari sepuluh laga sejak mengganti Paul Clement pada Desember lalu.

Kedatangan Carvalhal terbukti memberi berkah dengan membawa The Swans, yang tadinya juru kunci,  keluar dari zona degradasi. Tak hanya itu, Swansea sukses menaklukkan dua tim raksasa, Liverpool dan Arsenal secara beruntun.

Yang membat popularitas pelatih berusia 52 tahun ini kian menanjak adalah keramahannya kepada para jurnalis. Seperti diperlihatkan dalam konferensi pers jelang lawan Burnley kemarin. Ia memberikan kejutan manis dengan membawa kue khas Portugal,  Pasteis de nata, untuk para jurnalis.

Ia bahkan langsung mengedarkannya ke para hadirin yang berada di ruangan. Tak lupa, Carvalhal mengumbar sejumlah joke yang mengundang tawa di dalam ruangan. "Kamu staf di Swansea, kamu tak boleh mengambil kue ini," ujarnya sembari tertawa kepada seorang staf yang ikut duduk bersama jurnalis.

Saat sesi tanya jawab, ia pun mencandai seorang jurnalis yang tengah bertanya serius kepadanya. Di tengah pertanyaan, Carvalhal berkata bahwa di bibir  jurnalis tersebut masih ada sisa kue Pasteis de nata. Saat si jurnalis mengelap bibirnya, sang pelatih langsung menyambar, "Gotcha, saya cuma bercanda, tak ada sisa kue di bibirmu," tuturnya menyeringai.

Gaya santai, akrab, dan penuh canda dari Carvalhal ini diterapkannya juga saat di lapangan. Dan itu membuat suasana menjadi cair, yang ujung-ujungnya membuat tim bisa tampil lepas tanpa terlalu banyak tekanan.

"Suasana di ruang ganti, dan juga saat latihan sangat menyenangkan. Banyak tawa, tanpa mengurangi nilai latihan itu sendiri. Kami tetap serius, tapi kami juga banyak tertawa. Itu bagus, tim jadi rileks. Kedatangan coach memberikan dampak positif untuk tim," ujar kiper utama The Swan, Lukas Fabianski.