Laga Melawan West Brom, Pertaruhan Terakhir Masa Depan Conte
Laga melawan The Baggies sendiri dianggap sebagai pertaruhan terakhir masa depan Conte di Stamford Bridge.
TRIBUNNEWS.COM - Ada satu hal yang kini sangat dikhawatirkan oleh Antonio Conte. Alih-alih khawatir pada posisinya yang terancam dipecat sebagai manajer Chelsea, Conte justru mengkhawatirkan kondisi striker andalannya, Alvaro Morata yang tidak kunjung bugar.
Morata terakhir kali tampil membela Chelsea pada laga replay babak tiga Piala FA melawan Norwich City, 17 Januari lalu. Setelah itu, ia tak pernah lagi tampak di lapangan. Artinya sudah lima pertandingan Chelsea yang ia lewatkan. Sebagai pelatih, Conte tak tahu kapan striker asal Spanyol itu akan kembali.
”Banyak yang menyorot kinerja kami. Tapi mereka lupa situasi serius yang kami hadapi. Pemain seperti Morata sangat penting bagi tim. Namun saya tidak tahu sampai kapan dia menghilang,” kata Conte seperti dilansir The Guardian. ”Nyeri punggungnya tidak kunjung pulih. Saya tidak tahu apakah dia akan absen sehari, sebulan, atau sampai akhir musim untuk kembali fit.”
Mengingat kondisi ini, Morata hampir pasti tidak tampil saat Chelsea menghadapi West Bromwich Albion (WBA) pada lanjutan Liga Inggris, Selasa (13/2) dinihari. Mantan penggawa Real Madrid itu juga kemungkinan besar menghilang pada leg pertama 16 besar kontra Barcelona, Rabu (21/2/2018) dinihari.
Morata adalah pemain termahal sepanjang sejarah Chelsea. Direkrut dari Real Madrid pada bursa transfer musim panas lalu dengan nilai 58 juta poundsterling, ia sudah menciptakan 12 gol dari 31 laga di seluruh kompetisi musim ini bersama The Blues.
Tanpa Morata, Conte kemungkinan besar mengandalkan Olivier Giroud. Chelsea merekrutnya dari Arsenal setelah menyetor 18 juta poundsterling pada bursa transfer Januari lalu. Giroud sebelumnya sudah melakoni debut saat Chelsea dipermalukan Watford 1-4. ”Dia sudah berlatih dan masuk pertimbangan jadi starter,” kata Conte.
Laga melawan The Baggies sendiri dianggap sebagai pertaruhan terakhir masa depan Conte di Stamford Bridge. Kekalahan adalah hasil yang haram diterima. Apalagi setelah di dua laga terakhir, yakni melawan Bournemouth dan Watford, Chelsea meraih hasil buruk.
Jika pada laga ini Eden Hazard dan kawan-kawan kembali menelan hasil minor, karier Conte di London Barat bisa saja langsung tamat. Sebaliknya, jika mampu memberikan kemenangan, ada peluang kariernya di Chelsea akan berlanjut.
Conte sendiri mengakui tekanan yang menggaung dari luar klub seiring rapor buruk di lapangan cukup mengganggu para pemainnya. Namun, pelatih asal Italia ini mengatakan pasukannya perlahan terbiasa diberondong tekanan.
”Saya paham kami harus hidup dengan tekanan ini, dan itu tidak masalah buat saya. Tak masalah juga buat para pemain. Awalnya mereka tidak terbiasa, tetapi sekarang mereka terbiasa dengan rumor dan spekulasi ini,” kata Conte. ”Tapi, yang pasti, saya sangat bahagia. Saya bahagia dengan komitmen dan sikap dari para pemain. Mereka menunjukkan keinginan untuk menghadapinya. Pada situasi ini, saya ulangi, kita berbicara mengenai tim di posisi empat liga yang mempersiapkan diri menghadapi Barcelona,” lanjutnya.
Komitmen bertempur sebagai tim raksasa harus kembali diperlihatkan Eden Hazard dan kawan-kawan ketika menjamu West Brom. Pada pertemuan pertama, 18 November 2017 lalu, Chelsea dengan mudah mengalahkan tim juru kunci klasemen itu. Bermain di The Hawthorns, Chelsea memetik tiga angka usai menutup laga dengan skor telak 0-4.
Namun, tak selamanya hasil duel itu bisa jadi patokan. Terlebih jika melihat catatan pertandingan terakhir kedua tim. Dalam lima laga terakhir, baik Chelsea maupun West Brom sama-sama hanya memetik dua kemenangan.
Menurut gelandang West Brom, Gareth Barry, timnya harus bisa memanfaatkan kondisi Chelsea tersebut. Barry percaya timnya punya peluang meraih hasil terbaik. ”Semua orang akan bilang 'kami punya kesempatan', namun kami harus benar-benar mewujudkannya dengan meraih hasil terbaik.”
”Tidak ada tempat yang lebih baik untuk mencoba dan menaikkan moral anda ketimbang Stamford Bridge. Kami menyadari itu. Dan jika kami bekerja keras, tidak ada alasan mengapa kami tidak bisa melakukan hal tersebut,” tambahnya.