Sisi Negatif Jorge Pereyra Diaz Buat Persib: Mental Buruk, Tak Hormari Kontrak, Gaji Sangat Tinggi
"Gaji Diaz di JDT itu tinggi, hampir 90 ribu dollar (per bulan)," kata pemilik JDT, Tunku Ismail Sultan Ibrahim
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Persib Bandung kian santer disebut bakal mendapatkan servis mesin gol asal Argentina, Jorge Pereyra Diaz.
Peluang Maung Bandung membesar setelah sang pemain kabur dari hotel tempat tim menginap di Singapura menjelang keberangkatan ke Vietnam untuk menghadapi Song Lam Nghe An di Piala AFC 2018.
Belakangan, pihak Johor Darul Takzim FC (JDT) melalui Direktur Teknik, Alistair Edwards menyebut telah siap melepas pemain yang mencetak 50 gol selama dua tahun di Liga Super Malaysia tersebut.
Mesin gol asal Argentina ini lantas disebut bakal bereuni dengan mantan pelatihnya, Roberto Carlos Mario Gomez di Persib Bandung.
Bobotoh, sebutan bagi kelompok suporter Maung Bandung, jelas bergairah menyambut kemungkinan hadirnya Jorge Pereyra Diaz.
Namun, sesungguhnya sosok sang mesin gol bisa memberikan dampak kurang baik bagi Persib Bandung, setidaknya di awal kompetisi Liga 1 musim 2018, yakni sebagai berikut:
1. Gaji Sangat Tinggi
Sebagai bintang di klub bergelimang duit seperti Johor Darul Ta’zim, wajar bila Jorge Pereyra Diaz menerima gaji sangat besar.
"Gaji Diaz di JDT itu tinggi, hampir 90 ribu dollar (per bulan)," kata pemilik JDT, Tunku Ismail Sultan Ibrahim sebagaimana dilansir BolaSport.com dari Semuanyabola.com.
Bila Jorge Pereyra Diaz meminta bayaran yang sama saja, besaran gaji setara dengan Rp 1,2 miliar rupiah itu tentu bisa menggoyang kekuatan finansial tim asal Kota Kembang tersebut.
Belum lagi bila Persib Bandung diminta membayar kompensasi kontrak Jorge Pereyra Diaz di Johor Darul Takzim.
Masalah belum akan kelar walaupun kedua hal itu dipenuhi.
Bagaimana tidak, gaji yang sangat tinggi seperti itu tentu akan menimbulkan kecemburuan pada pemain lain.
Jangan lupa juga bahwa gaji setinggi itu akan berjalan seiringan dengan ekspektasi yang teramat tinggi pada sang bomber.
2. Mental Buruk dan Tidak Menghormati Kontrak
Di satu sisi, tingkah Jorge Pereyra Diaz yang kabur meninggalkan hotel tempat tim menginap di tengah malam menunjukkan sikap yang tidak profesional.
Eks penyerang Lanus tersebut kini bahkan menjadi musuh publik karena dinilai tak menghormati kontrak.
"Pemain tak semestinya melakukan tindakan atau bersikap seperti itu. Bagi saya, pemain mesti lebih dulu membahas masalah seperti ini dengan manajemen sebelum bertindak dan selalu menghormati klub," kata Direktur Utama perusahaan agen pemain Action Football Asia, Effendi Jagan Abdullah sebagaimana dikutip BolaSport.com dari News Straits Times.
"Jika Diaz meninggalkan klub begitu saja, klub yang menjadi korban karena mesti mencari pemain pengganti di saat bursa transfer sudah tutup," tutur Effendi Jagan Abdullah.
Bila Jorge Pereyra Diaz bisa dan telah melakukan hal itu pada Johor Darul Ta’zim, apa jaminannya dia tak bakal melakukan hal serupa kepada Persib Bandung?
3. Ketajaman Ezechiel N'Douassel
Niat Persib Bandung mendatangkan penyerang baru tak lepas dari tumpulnya Ezechiel N'Douassel, yang hanya mengemas 1 gol di Piala Presiden 2018.
Namun, belakangan penyerang asal Chad berusia 29 tahun ini memperlihatkan betapa ia tak mau menyerah begitu saja.
Ezechiel N'Douassel mencetak 7 gol dalam 3 laga uji coba pamungkas Persib Bandung, termasuk 4 gol sekaligus ketika menghadapi Perserang Serang.
Bahkan pelatih Persib Bandung, Roberto Carlos Mario Gomez mengapresiasi penampilan Ezechiel N'Douassel di laga tersebut.
"Saya rasa Ezechiel dan (Oh) In-kyun bermain sangat bagus. Khususnya saya senang dengan penampilan Ezechiel di pertandingan tadi," kata Mario Gomez seperti dikutip dari situs resmi klub.
"Dia bisa bermain bagus, baik di sisi kiri, kanan, ataupun sebagai target man," ujar Mario Gomez.
4. Striker Baru Butuh Adaptasi
Salah satu penyebab kengototan Persib Bandung mencari penyerang baru boleh jadi tak lepas dari keganasan bomber anyar Persija Jakarta, Marko Simic.
Penyerang yang disebut terakhir ini telah mengemas 17 gol di serangkaian laga pramusim tim rival Persib Bandung tersebut.
Hanya, belum tentu semua pemain baru bisa seperti Marko Simic.
Karena belum mengenal kultur dan gaya sepak bola Indonesia, Jorge Pereyra Diaz boleh jadi membutuhkan waktu lama untuk bisa nyetel dengan pemain Persib Bandung lain yang sudah lama berkumpul.
Jangan lupa bahwa Persib Bandung diisi sejumlah pemain berprofil tinggi.
Artinya, boleh jadi ada pertentangan ego bila Mario Gomez menginstruksikan semua bola terakhir diarahkan pada Jorge Pereyra Diaz. (*)
Berita ini sudah tayang di BolaSport.com dengan judul: 4 Alasan Mesin Gol Asing yang Kabur dari JDT Tidak Baik buat Persib