FIFA Cabut Larangan Bermain di Irak
Federasi Sepakbola Dunia atau FIFA secara resmi mencabut larangan menyelenggarakan pertandingan di tiga kota di Irak
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gilang Syawal Ajiputra
TRIBUNNEWS.COM, Irak - Federasi Sepakbola Dunia atau FIFA secara resmi mencabut larangan menyelenggarakan pertandingan di tiga kota di Irak pada Sabtu (17/3/2018).
Kini tim nasional Irak ataupun klub sepakbola asal Irak diperbolehkan menyelenggarakan pertandingan internasional, khususnya di tiga kota yang sempat masuk daftar sebagai kota paling berbahaya di dunia, yaitu Arbil, Basra, dan Karbala.
"Kami mengizinkan pertandingan internasional dipentaskan di kota Arbil, Basra dan Karbala," kata presiden FIFA Gianni Infantino seperti yang dikutip oleh The Hindu.
Dengan dicabutnya larangan ini, Irak sekarang diperbolehkan menyelenggarakan pertandingan sepakbola bertaraf internasional di tiga kota tersebut,dengan syarat FIFA terlibat di dalam penyelenggaraan pertandingan.
"Di tiga kota ini, pertandingan internasional akan diizinkan dimainkan sejauh FIFA terkait," lanjut Infantino, dikutip oleh Reuters.
Sementara itu, presiden Asosiasi Sepakbola Asia atau AFC Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa juga menyambut baik keputusan FIFA untuk mencabut larangan mengadakan pertandingan di tiga kota Irak tersebut.
"Ini adalah momen penting dalam membentuk masa depan sepak bola di Irak," kata Salman, dikutip oleh Reuters.
Sebelum pencabutan larangan ini, tim sepakbola dari Irak, baik klub ataupun tim nasionalnya, tidak bisa menjadikan Irak sebagai kandangnya. Tim-tim dari Irak harus meminjam stadion yang berada di Qatar atau Kuwait.
Meskipun pencabutan larangan di tiga kota Irak tersebut telah dilakukan, Irak tetap belum dapat melaksanakan pertandingan di ibukota Baghdad, karena FIFA masih harus mengkaji kelayakan Baghdad sebagai tempat perhelatan turnamen sepakbola pasca hancurnya kota tersebut setelah invasi Amerika Serikat pada 2003 dan konflik dengan ISIS.