PSM Makassar vs Mitra Kukar: PSM Menang tapi Ada Kejanggalan Sebelum Laga yang Dirasa Mitra Kukar
Mitra Kukar mendapatkan pelayanan yang tidak profesional dan merasa dikecewakan pada laga melawan PSM Makassar di Stadion Andi Matalatta, Minggu (6/5/
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Mitra Kukar mendapatkan pelayanan yang tidak profesional dan merasa dikecewakan pada laga melawan PSM Makassar di Stadion Andi Matalatta, Minggu (6/5/2018).
Akibatnya, Mitra Kukar harus menderita kekalahan pada laga melawan PSM Makassar dengan skor 3-1 pada laga pekan ketujuh Liga 1.
Manajemen Mitra Kukar tampak memperlihatkan kekecewaan yang mendalam dari pelayanan yang diberikan oleh Panitia Pelaksana (Panpel).
Selain itu, Manajer Mitra Kukar, Nor Alam juga dibuat kecewa oleh kinerja wasit yang memimpin laga.
Berikut rentetan kejanggalan pada laga PSM kontra Mitra Kukaryang telah dilaporkan oleh manajemen Naga Mekes ke PT Liga Indonesia Baru (LIB).
1. Keterlambatan Transportasi ke Lapangan
Armada transportasi yang menjemput skuat Naga Mekes menuju Stadion Andi Matalatta mengalami keterlambatan selama 20 menit.
Akibatnya, Ofisial Mitra Kukar harus menunggu di lobi hotel tempat mereka menginap.
"Seharusnya jika bus yang satu tidak bisa digunakan, panpel sudah antisipasi dengan mendatangkan bus lain," kata Nor Alam.
2. Ruang Ganti Mitra Kukar Mati Listrik
Ruang ganti Mitra Kukar mendadak mati listrik sesaat setelah pemanasan jelang pertandingan.
Anehnya, hanya ruang ganti Septian David Maulana Cs saja yang kedap cahaya. Akibatnya, anak asuh Rafael Berges pun harus terlambat menuju lapangan.
Menurut Alam, kendati tidak mengganggu jadwal pertandingan, kejadian tersebut cukup merugikan tim.
"Terlepas dari hasil yang kami terima, kami melaporkan kinerja panpel agar mereka lebih profesional. Cukup kami saja yang mengalami hal yang tidak mengenakkan ini, tim lain jangan," ujsr Alam.
3. Kinerja Wasit Cenderung Memihak
Tak hanya melaporkan kinerja panpel, Alam juga membuat laporan terkait kinerja wasit yang memimpin pertandingan.
Dia mengatakan, wasit cenderung memihak tim tuan rumah.
Terutama saat proses gol pertama PSM Makassar via tendangan bebas cepat selepas terjadi pelanggaran terhadap pemain tuan rumah.
"Dia mengerti, keputusan memberhentikan pertandingan atau meneruskan sepenuhnya hak wasit. Hanya, ketika kondisi serupa menimpa Mitra Kukar, wasit justru meniup peluit dan menghentikan pertandingan," ujar Alam.
Tiga kejanggalan tersebut pun langsung dilaporkan oleh manajemen Mitra Kukar ke PT LIB selaku operator penyelenggara Liga 1.
"Kami sudah mengumpulkan beragam bukti, tinggal menanti prosesnya," tutur Alam menutup pembicaraan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.