Rival Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 Tunjuk Eks-Kapten Timnas Inggris Sebagai Pelatih
Butcher ditunjuk menggantikan Thomas Dooley, yang sebelumnya membawa The Azkals lolos ke putaran final Piala Asia
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Terakhir, dia dipecat oleh Newport County pada 2015 dan sejak itu menganggur dari dunia kepelatihan.
Butcher, yang belakangan bekerja sebagai pandit bagi BBC Radio 5 untuk Piala Dunia 2018, sempat frustrasi karena minimnya tawaran melatih sejak meninggalkan Newport.
"Orang bertanya apakah saya sudah tidak mencintai permainan ini lagi, tapi rasanya lebih seperti permainan ini yang sudah tidak mencintai saya lagi," tutur Butcher.
"Saya menyukai pekerjaan sebagai pandit, pendekatan personal dan diskusi selepas makan malam, tapi tak ada yang seperti rasa saat kembali ke bangku cadangan," katanya.
Mengenai Filipina, Butcher datang ke negeri tersebut 18 bulan silam mengunjungi klub lokal untuk membahas prospeknya melatih di sana.
Butcher ketika itu juga sempat menonton laga Grup A Piala AFF 2016 ketika Filipina bermain imbang 0-0 melawan Singapura dan 2-2 kontra Timnas Indonesia.
Pekerjaan di klub tersebut memang tak jadi didapatnya, tetapi Butcher tetap berkomunikasi dengan orang-orang di Filipina melalui Steve Marsella, yang pernah bekerja dengannya di Iverness Caledonian Thistle dan kini dipilihnya sebagai pelatih kiper The Azkals.
"Adanya Steve sangat membantu karena dia mengenal pemain. Saya punya kontrak dua tahun dan mulai bekerja sejak Agustus. Kita lihat saja nanti bagaimana ke depannya," kata Butcher.
Butcher diharapkan bisa membawa The Azkals meraih hasil bagus di Piala Asia 2019 dengan menjadikan Piala AFF 2018 sebagai sasaran antara.
Pada ajang yang disebut terakhir, Filipina akan menjadi salah satu pesaing Timnas Indonesia di Grup A di mana kedua negara akan saling berhadapan pada laga pamungkas.
Kendati tak banyak tahu soal sepak bola Filipina, Butcher setidaknya paham bahwa popularitas olah raga tersebut masih kalah dibanding basket.
Karenanya, Butcher ingin memperbesar peluangnya mendapatkan pemain berkualitas dengan mencari pesepak bola di luar negeri yang masih punya keturunan Filipina.
"Mungkin ada pesepak bola di luar sana yang tidak punya pikiran membela Filipina, tetapi sebenarnya orangtua atau kakek-nenek mereka dari negeri ini," ucap Butcher.