Empat Pemain Asing di Liga 1 Dalam Proses Naturalisasi
Dari keempat pemain tersebut, dua sudah mengurus proses awal sejak musim dan dua lainnya di penghujung tahun 2018.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Naturalisasi masih menjadi magnet bagi pemain asing di sepakbola Indonesia. Terpantau, empat pemain asing Liga 1 2018 kini dalam proses naturalisasi.
Sebelumnya pada tahun ini saja, ada lima pemain asing yang resmi memegang status sebagai WNI.
Kelima pemain itu adalah Mamadou El Hadji (Sriwijaya FC), OK John (Madura United), Ilija Spasojevic (Bali United), Alberto Goncalves (Sriwijaya FC), dan Esteban Vizcarra (Sriwijaya FC).
Selanjutnya, empat pemain asing yang berlaga di Liga 1 2018 siap menyusul lima nama di atas untuk mengantongi paspor WNI.
Baca: Sehari-hari Kerja Cleaning Service, Ini Penyebab Pelaku Tega Bunuh Siska Icun Sulastri
Lantas siapa saja empat nama tersebut? Berikut simak lebih lengkapnya:
1. Shohei Matsunaga (PSMS Medan)
Shohei Matsunaga sudah mengurus proses naturalisasi menjadi WNI sejak akhir 2017.
Namun hingga kini proses tersebut belum jua rampung.
Mengenai syarat, setidaknya gelandang asal Jepang ini sudah memenuhi beberapa kriteria.
Tahun ini adalah musim kedelapan ia bermain di kompetisi sepak bola Indonesia.
Datang sejak 2011, pada Liga 1 2018 kini Matsunaga membela PSMS Medan.
Nahas, tim yang ia bela justru terdegradasi. PSMS menjadi juru kunci Liga 1 2018.
Ia mengaku, minat untuk naturalisasi salah satu alasannya yakni keramahan masyarakat Indonesia.
"Saya senang dan nyaman di Indonesia. Orang-orang di sini suka bercanda, saya suka itu," ucap Matsunaga, Januari 2018.
2. Silvio Escobar (Perseru Serui)
Silvio Escobar kini dalam masa penantian proses naturalisasiyang telah diajukan sejak awal 2018.
Escobar mendapat kesempatan menjadi WNI karena menikah dengan warga Indonesia, Messy Marsita.
Striker 31 tahun ini juga mengakui bahwa tengah mengikuti proses naturalisasi mendapatkan kewarganegaraan.
“Saya cinta negeri ini. Saat pertama kali tiba di Indonesia pada 2013, saya tidak berpikir bakal menikah dengan wanita Indonesia. Ternyata, saya mendapat jodoh di sini."
"Saat ini, saya sedang mengurus proses naturalisasi. Saya memang ingin menjadi warga negara Indonesia,” ujar Escobar.
Striker milik Perseru berkebangsaan Paraguay ini berhasrat menjadi WNI bukan semata ingin membela timnas Indonesia.
Hanya, bila panggilan tersebut datang mengetuk pintunya, Escobar siap tampil maksimal berkontribusi bagi Indonesia.
3. Yoo Hyun-koo (Sriwijaya FC)
Kepastian Yoo Hyun-koo untuk menjadi Warga Negara Indonesia dikatakan langsung oleh manajer timnya, Ucok Hidayat.
Sriwijaya FC baru saja menelan pil pahit setelah terdegradasi ke Liga 2 untuk kompetisi musim 2019.
Tentu, bermain di kasta kedua tak memungkinkan bagi Yoo Hyun-koo untuk memperkuat Laskar Wong Kito.
Namun kata Ucok, tujuan gelandang asal Korea Selatan ini untuk mendapatkan paspor WNI masih belum diketahui jelas.
"Dia sudah mengurus sendiri (naturalisasi) secara cepat. Dia sudah mengurus secara pribadi," ujar Ucok Hidayat, Rabu (12/11/2018).
Keputusan pemain 35 tahun untuk mendapat paspor WNI sepertinya tak menemukan kendala berarti.
Dua syarat penting, yakni fasih berbahasa Indonesia dan tinggal di Indonesia lima tahun berturut sudah ia genggam.
Yuu terjun di kompetisi sepak bola Tanah Air sejak 2010 bersama Semen Padang sebagai tim pertamanya.
4. Fabiano Beltrame (Madura United)
Proses naturalisasi Fabiano Beltrame kini tengah diurus manajemen tim Madura United.
Beltrame menjalani proses naturalisasi demi bisa bertahan di Madura United.
Sebab, klub berjuluk Laskar Sape Kerrab hanya mau memperpanjang kontrak Fabiano setelah berstatus pemain lokal.
"Jadi ada program lain, Fabiano ini akan kami proyeksikan sebagai pemain lokal," kata Haruna Soemitro, Manajer Madura United.
"Kami sudah mulai mengurus di awal bulan kemarin untuk naturalisasi (Fabiano)," imbuh Hanura.
Fabiano sudah merasakan atmosfer kompetisi sepak bola Indonesia sejak 2005 bersama Persela Lamongan sebagai tim pertama.
Hingga musim ini, tercatat sudah lima tim yang ia bela. Selain Persela dan Madura United, tiga tim lain yakni Persmin Minahasa, Persija Jakarta, dan Arema FC.