Rumput Lapangan Lodaya Sakti Banyak yang Mati, Begini Tanggapan Kades Cisayong
Lapangan bola Lodaya Sakti bersertifikat FIFA yang berada di Desa Cisayong, Tasikmalaya kini kondisinya tak lagi seindah saat pertama kali dibuat.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Lapangan bola Lodaya Sakti bersertifikat FIFA yang berada di Desa Cisayong, Tasikmalaya kini kondisinya tak lagi seindah saat pertama kali dibuat.
Rumput Zoysia matrella yang didatangkan dari Eropa itu sebagian besar terlihat mulai menguning. Bahkan, di bagian tengah lapangan dan kotak 16 besar sudah tak lagi terlihat adanya rumput – hanya tanah merah.
Kepala Desa Cisayong, Yudi Cahyudin mengatakan bahwa ia sangat mensyukuri dengan kondisi rumput yang hampir 50 persen rusak. Menurutnya, dengan begitu dirinya dan pengurus lapangan bisa mempelajari cara pearawatan dengan benar.
“Nah saya di satu sisi mulai bersyukur jadi ketika rumput menguning atau rusak, jadi kita bisa berpikir bagaimana ilmu memperbaiki bagaimana supaya rumput kembali hijau. Yang namanya tanaman hidup tidak bakal bagus terus kan,” kata Yudi di Lapangan Lodaya Sakti, Selasa (15/1/2019).
Menurut Yudi banyaknya rumput yang mati karena Lapangan Lodaya sebelumnya sering digunakan masyarakat yang antusias dengan keberadaan Lapangan Lodaya Sakti.
Saking banyaknya yang ingin mencoba Lapangan Lodaya Sakti, dirinya menyebut sudah tak ada lagi jadwal yang tersedia.
“Yang main ke sini itu dari mana-mana, ada yang dari Jakarta juga. Banyak yang waiting list. Jadi tidak bisa tuh mau main besok pesannya sekarang,” kata Yudi menjelaskan antusias pecinta sepakbola yang ingin bermain di Lapangan Lodaya Sakti.
Namun, kedepan Lapangan Lodaya tidak lagi digunakan terlalu sering agar kualitas rumput tetap terjaga.
Untuk itu, ia juga berpikir untuk mendirikan satu lapangan lagi yang dikhususkan untuk latihan sedangkan Lapangan Lodaya hanya untuk pertandingan.
“Ini kan rusak karena sering dipakai, nantinya lapangan ini hanya dipakai empat kali dalam seminggu hanya untuk match saja. Untuk perawatannya rencananya kita lakukan bulan Februari sampai Maret, jadi kita akan off dulu untuk perawatan,” pungkas Yudi.