TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Persebaya Surabaya terus matangkan strategi false nine, atau bermain tanpa stiker murni jelang laga babak 32 besar Piala Indonesia kontra Persinga Ngawi.

Ini dilakukan karena memang tim Bajul Ijo sejauh ini belum miliki striker murni.

Untuk itu, tiga pemain agresif terus disiapkan untuk memaksimalkan strategi tersebut.

Ketiganya adalah Irfan Jaya, Oktafianus Fernando, dan Fandi Eko Utomo.

Tak hanya tiga pemain tersebut, asisten pelatih Persebaya Surabaya Bejo Sugiantoro pada latihan terakhir hari ini di Lapangan Polda Jatim, Kamis (24/1/2019), memasang Rendi Irwan di posisi triker.

"False nine kan semua bisa jadi striker, kami memakai pemain agresif attack di midfiel. Rendi (Irwan) juga bisa, kelihatan tadi dilatihan counter attack Rendi bisa, ada transisi," terang Bejo Sugiantoron, Kamis (24/1/2019).

Tidak hanya menyerang, ditambahkan Bejo, dalam sisi bertahan juga miliki prinsip sama.

"Mereka bertahan sama-sama, jarak tidak harus jauh. Kalau kita menang bola harus manfaatkan lebar lapangan, prinsipnya memang seperti itu," ujar Bejo Sugoantoro.

Model seperti ini bukan hal baru bagi Persebaya, sebab di Liga 1 2018 lalu, tim Bajul Ijo juga sering terapkan, khususnya saat striker asingnya musim lalu, David da Silva absen.

"Sama kasusnya waktu Persebaya tanpa striker waktu itu David absen, Osvaldo ternyata bisa, karena kita bermain dengan gelandang," tutup Bejo.

Berdasarkan perubahan jadwal terbaru, laga Persebaya vs Persinga Ngawi leg pertama akan berlangsung, Rabu (30/1/2019), tempat masih belum ada kejelasan.

Sementara, leg kedua akan dilangsungkan di Stadion Gelora Bung Tomo, Kamis (7/2/2019).