Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Liga 1, 2 dan 3 2018 telah berakhir, namun ada kompetisi 2018 lain yang kini masih berjalan di Indonesia yakni Piala Indonesia.

Hingga akhir Januari ini, turnamen yang diikuti tim-tim dari tiga kasta tersebut masih berlangsug dan baru memasuki babak 32 besar dengan format home and away.

Sempat terdengar kabar kompetisi tersebut tepatnya babak 16 besar akan dilanjutkan setelah Pemilihan Presiden. 

Itu berarti bisa jadi Piala Indonesia akan beriringan dengan Liga Indonesia musim 2019 yang dijadwakan akan bergulir sekitar awal Mei.

Belum lagi, kabar rencana turnamen Preseason Piala Presiden juga akan kembali dihelat dekat-dekat ini.

Panjangnya kompetisi dinilai sangat tidak baik oleh asisten pelatih Bhayangkara FC, Agus Sugeng Riyanto. Menurutnya, hal itu akan berpengaruh terhadap peforma para pemain bahkan lebih jauh bisa berdampak ke Timnas Indonesia.

“Nah, ini yang menjadikan kompetisi kedepan mudah-mudahan ada jeda waktu karena yang paling dikhawatirkan adalah kita tidak mampu menyelesaikan kompetisi hingga akhir, setiap pemain tidak mampu bermain dalam kontinuitas atau durasi yang terus menerus, sehingga tidak bisa menciptakan produk ke tim nasional. Ini akan menimbulkan banyak efek terutama adalah cedera, itu yang paling dikhawatirkan,” ujar Agus di Stadion PTIK, Jakarta, Kamis (31/1/2019).

Untuk menilik formulasi yang tepat bagi kompetisi sepakbola Indonesia, Agus pun mengaku sudah mengadakan workshop dengan para akademisi yang berkompeten.

“Saya bahkan telah mengadakan workshop dengan beberapa yang dari akademisi mengenai tentang periodisasi, terminologi apa yang cocok untuk Indonesia, karena kompetisinya selalu bisa dikatakan molor kemudian persiapannya tidak pernah jelas. Berapa durasi waktu lama yang mesti kita persiapkan. Nah itu menjadi pembahasan menarik kemarin selama hampir tiga hari, ada beliau-beliau juga yang kompetensinya cukup bagus,” jelasnya.