TRIBUNNEWS.COM - Kehadiran Egy Maulana Vikri membuat peta persaingan di posisi sayap timnas U-23 Indonesia terasa sengit.

Ada beberapa nama pemain yang harus dipantau oleh pelatih timnas U-23 Indonesia, Indra Sjafri, terutama di posisi sayap.

Selain Egy Maulana Vikri terdapat Saddil Ramdani, Witan Sulaeman, Todd Rivaldo Ferre, dan Billy Keraf yang mengisi posisi sayap skuat timnas U-23 Indonesia.

Egy Maulana Vikri berpeluang masuk ke skuat utama timnas U-23 Indonesia karena faktor dinilai sudah hafal pada game plan Indra Sjafri.

Meskipun begitu, Egy Maulana Vikri hanya ingin fokus agar benar-benar masuk ke skuat utama Garuda Muda.

Ia menyerahkan ke Indra Sjafri untuk memilih siapa saja pemain yang bisa membela timnas U-23 Indonesia di Kualifikasi Piala Asia U-23 2020 di Vietnam pada 22-26 Maret nanti.

"Yang pasti pemain saat ini adalah pilihan terbaik dari pelatih Indra Sjafri," kata Egy Maulana Vikri.

 "Bersaing di sini secara sehat, nanti seperti apa yang mau pelatih biarkan dia yang menentukan," ucap pemain yang saat ini memperkuat Lechia Gdansk tersebut.

Egy Maulana Vikri baru tiba di Indonesia setelah menempuh perjalan jauh dari Polandia pada Rabu (13/3/2019).

Pemain berusia 18 tahun itu mengaku tidak terlalu susah untuk beradaptasi dengan cuaca di Indonesia.

Ia mengaku hanya membutuhkan waktu lima menit untuk beradaptasi.

Setelah itu, Egy Maulana Vikri tidak mengalami kesulitan lagi.

"Saya kan tinggal di Indonesia, jadi tahu cuaca di sini walau ada sedikit masalah tapi bisa diatasi," kata Egy Maulana Vikri.

Mantan pemain Persab Brebes itu hanya mengaku cukup kelelahan ketika melakukan perjalanan dari Polandia ke Indonesia.

Ia sangat senang kalau dalam pesawat itu tidak dipenuhi penumpang.

Egy Maulana Vikri juga sudah mempersiapkan diri sebelum bergabung bersama timnas U-23 Indonesia.

Di Polandia, pemain timnas U-19 Indonesia itu memiliki program agar tidak jetlag ketika sampai ke Indonesia.

"Saya merasa lebih nyaman dan lebih fresh karena di sana juga sudah disiapkan untuk gabung ke sini," kata Egy Maulana Vikri.