TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Dua hari lagi, kick Liga 1 2019, digelar. Persib Bandung baru melakoni laga perdana pada 18 Mei 2018.

Sebagai penanda awal perjuangan kompetisi musim ini, Persib Bandung langsung menghadapi big match kontra Persipura Jayapura.

Setelah kegagalan di Piala Presiden 2019 sekaligus menyambut Liga 1 2019, Persib Bandung langsung berbenah.

Pembenahan tak hanya di level pemain melainkan juga di level pelatih.

Pangeran Biru mendatangkan sejumlah pemain baru mulai dari lini belakang hingga lini serang.

Di lini belakang, Maung Bandung mendatangkan Fabiano Beltrame dan merekrut kembali sang mantan Achmad Jufriyanto.

Pemain asal Slovenia, Rene Mihelic, didatangkan sebagai kekuatan baru di lini tengah Persib Bandung.

Lalu, Artur Gevorkyan diharapkan mampu saling melengkapi dengan Ezechiel N Douassel untuk menambah 'taring' Maung Bandung di sektor penyerang.

Penambahan tiga pemain asing sekaligus pemain berpengalaman dan bermental juara dalam diri Achmad Jufriyanto diharapkan bakal membawa Persib Bandung ke level tertinggi pada musim ini.

Di level pelatih, Persib Bandung mendatangkan Robert Rene Alberts untuk menggantikan Miljan Radovic.

Terlepas dari alasan Miljan Radovic yang harus mengambil lisensi UEFA Pro, Robert Rene Alberts memang merupakan pelatih yang jauh lebih berpengalaman.

Bahkan, di kompetisi Indonesia, Robert Rene Alberts sudah pernah mencicipi juara bersama Arema FC.

Musim lalu, Robert Rene Alberts mampu membawa PSM Makassar menjadi penantang serius Persija Jakarta dalam perburuan gelar juara Liga 1.

Kala itu, pasukan Robert Rene Alberts memaksa Persija Jakarta bersaing meraih trofi hingga laga terakhir kompetisi.

Kehadiran pelatih asal Belanda itu diharapkan mampu membuat Persib Bandung berada di level lebih baik daripada tim yang dibangun Mario Gomez musim lalu.

 

Harapan besar itu yang dilontarkan manajamen Persib Bandung melalui sang manajer, Umuh Muchtar.

Umuh Muhctar optimistis timnya bisa berbicara banyak di Liga 1 2019 apalagi Maung Bandung sudah merekrut Robert Rene Alberts.

Menurut Umuh Muhctar, Robert Rene Alberts merupakan pelatih yang disebut punya visi dan misi yang jelas.

"Kami harus tetap optimistis, jangan sampe pesimistis. Sekarang, kami sudah tenang dengan adanya pelatih yang bisa membawa visi misi," ujar Umuh Muchtar di Hotel Savoy Homan, Sabtu (12/5/2019).

Dia pun percaya sepenuhnya kepada Robert Rene Alberts bisa menangani Febri Hariyadi dkk.

"Saya yakin bisa membawa mereka ke kemenangan, saya percaya sama Rene," katanya.

Karena itu, ucapnya, Robert Rene Alberts pun diberi kepercayaan penuh untuk menentukan skuat terbaik termasuk untuk "membuang" pemain yang tak masuk dalam rencananya. 

Hanya, ucapnya, perjuangan Persib Bandung untuk menjadi yang terbaik musim ini akan cukup terjal.

 

Beberapa pesaing di Liga 2019 sudah lebih dulu membuat persiapan yang matang.

Secara spesifik, Umuh Muchtar menyebut Persija Jakarta, Arema FC, dan PSM Makassar adalah lawan yang berat bagi Maung Bandung.

"Banyak, Persija, Arema, dan lainnya itu mah sekarang masih saingan, sama seperti Ujung Pandang (PSM)," ujar Umuh Muchtar di Hotel Savoy Homan, Sabtu (12/5/2019).

Secara rinci, Persija Jakarta adalah juara Liga 1 2018 sedangkan PSM Makassar yang ditinggalkan Robert Rene Alberts tampil sebagai runner up.

Lalu, Arema FC merupakan peraih trofi di turnamen pramusim, Piala Presiden 2019.

Ia berharap Robert Rene Alberts yang baru mengambil kursi pelatih mampu membuat Supardi cs lebih padu dan tangguh.

Selain itu, Umuh Muchtar berharap pemain Persib Bandung punya daya juang yang tinggi dan pantang menyerah hingga menit akhir laga.

 

Ia mencontohkan come back yang dilakukan oleh Liverpool dan Tottenham Hotspur di semifinal Liga Champions.

"Contoh Barca kemarin siapa sangka seperti itu, paling (kalah) 1-0 tapi itu ternyata bisa 4-0. Liverpool berjuang tidak capek dan tidak malas karena ada keinginan untuk menang. Kalau Ajax kemarin (kalah dari Totenham Hostspur) karena salah strategi," katanya.

Seperti diketahui, dua wakil Inggris yang tampil di partai final Liga Champions itu membuat kejutan karena bisa membalikkan situasi dan prediksi banyak orang.

Setelah kalah 0-3 di leg pertama semifinal Liga Champions, Liverpool sanggup menang menang 4-0 di leg kedua.

Begitu juga Tottenham Hotspur, mampu membalikkan situasi setelah sempat ketinggalan agregat 0-3 saat melawan Ajax Amsterdam.