Stadion Gelora Bandung Lautan Api Terbengkalai Bobotoh Bakal Bersih-bersih
Ketua Viking Persib Club, Heru Joko merasa miris dan sedih terkait beredarnya informasi di media sosial kondisi stadion Gelora Bandung Lautan Api terb
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Ketua Viking Persib Club (VPC), Heru Joko merasa miris dan sedih terkait beredarnya informasi di media sosial kondisi Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Menurutnya stadion GBLA tersebut merupakan stadion kebanggaan milik masyarakat Jawa Barat khususnya warga Bandung saat menyaksikan laga Persib Bandung menjamu lawan-lawannya.
"Jadi itu (stadion GBLA)) sebagai tempat silaturahmi, dulu membikin itu tujuannya bagus banget buat olahraga sekaligus buat berkumpul orang Jabar, di situ ada Persib. Jadi miris, sedih ya lihat keadaan stadion GBLA ya, tapi itu kan di luarnya," ujar Heru Joko, Rabu (17/7/2019).
Menanggapi isu tersebut, Heru Joko langsung berencana akan mengerahkan bobotoh dalam waktu dekat ini, untuk membenahi stadion GBLA yang dibangun menggunakan uang rakyat tersebut.
"Rencana akan ada tapi dilihat dulu konsepnya yang pas, kita lagi direncanakan, lihat dulu ke lokasi yang pasti kita akan bertindak dan bergerak, Lagi dikonsep yang pasti secepatnya membenahi buat kita sebagai suporter sepakbola (Persib Bandung)," ungkapnya.
Heru berharap kepada pihak terkait khususnya Pemkot Bandung untuk segera menyelesaikan permasalahan tersebut dan memberikan perhatian lebih terkait perawatan stadion GBLA.
"Pemkot Bandung harus bertindak dengan cepat, menyelamatkan tempat itu (stadion) ada atensi (perhatian) lebih karena itu pakai uang rakyat uang semua buat berkumpul orang banyak, dan buat tim kebanggaan kita Persib Bandung," ujarnya.
JADI BAHAN PEMBICARAAN WARGANET
Seperti diketahui, Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) menjadi hangat diperbincangkan warganet setelah cuitan akun Twitter @dedihermayadi memperlihatkan kondisi memprihatinkan.
Dalam postingan akun @dedihermayadi pada tanggal (14/7/2019) sekitar pukul 14.56 WIB, memperlihatkan kondisi stadion yang tidak terawat.
Di sekitar stadion sampah-sampah terlihat berserakkan dan rumput liar sudah menjulang tinggi.
Lebih parahnya tempat buang air kecil untuk pria terlihat begitu kotor dengan debu.
Selain itu wastafel atau tempat mencuci tangan dari foto postingan tampak berlubang, keramik penampung airnya dan kerannya pun tidak ada.
Ternyata lokasi toilet yang tidak terurus itu masih berada di dalam komplek Stadion GBLA, tepatnya di parkir utara gerbang biru komplek Stadion GBLA.
Bangunan toilet tersebut tidak menempel langsung dengan bangunan stadion dan berjarak kurang lebih 300 meter dari Stadion GBLA.
Ketika Tribun Jabar memasuki bangunan toilet tersebut rumput liar setinggi pinggang orang dewasa menutupi bagian depan pintu masuk toilet.
Memasuki bagian dalam, terlihat tembok dengan dua lubang yang tidak terurus serta kloset yang viral itu dipenuhi berbagai macam sampah seperti terlihat bekas botol minum, sampah plastik, dan debu.
Sekitar pukul 16.00 WIB, jajaran Pemkot Bandung datang dan meninjau langsung ke stadion GBLA.
Wakil Walikota Bandung, Yana Mulyana mengaku biaya perawatan untuk stadion GBLA adalah sebesar Rp 1,2 miliar per tahunnya.
"Kalau anggaran per tahun itu ada di Dispora karena ini sudah diserahterimakan kepada Dispora dan Distaru ya. Memang angkanya tidak ideal ya, angkanya 1,2 miliar," ujarnya.
Saat Tribun Jabar memasuki ke dalam stadion GBLA terlihat di bagian tribun utara penonton atap stadion berlubang dengan panjang kurang lebih lima meter.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.