Ingin Keluar dari Persib Usai KLB PSSI, Umuh Muchtar: Ini Bukan Kongres, Tapi Pengumuman
manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar menjadi sosok dalam KLB yang keluar pertama dari ruangan merasa kecewa.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI telah rampung digelar pada Sabtu (27/7/2019) malam di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta.
KLB yang membahas tiga agenda; revisi statuta PSSI, pembentukan Komite Pemilihan dan pembentukan Komite Banding Pemilihan ketua umum PSSI periode 2020-2024 telah mendapat persetujuan dari para voters yang hadir.
Begitu juga, munculnya pemilihan ketua umum anyar yang awalnya dijadwalkan pada Januari 2020, kemudian dimajukan menjadi 2 November 2019.
Salah satu voters yang hadir dalam kesempatan tersebut yakni manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar. Namun, dalam KLB ini dirinya yang keluar pertama dari ruangan merasa kecewa.
Bahkan, ia pun sempat melontarkan keinginannya untuk tak lagi memegang Persib Bandung.
“Ini bukan kongres, ini pengumuman. Kalau kongres kan ramai, ini setuju dan tidak. Kalau ini mah pengumuman, udah setuju-setuju saja,” kata Umuh seusai KLB.
“Saya tidak bisa ngomong dah, saya mungkin akan menjadi yang pertama berhenti dari Persib.Tidak lah, tidak mau lagi. Capek, capek. Saya sudah capek lah,” sambung Umuh yang merasa kecewa pada agenda KLB.
Saat ditanya mengenai kenapa dirinya kecewa dan tiba-tiba ingin keluar dari Persib, pria yang akrab disapa Wak Haji itu pun menjabarkan jalannya KLB.
Salah satu alasannya karena dirinya tak diberi kesempatan untuk memberikan interupsi dalam KLB tersebut.
“Saya sudah tidak bisa ngomong apa-apalagi yah. Capek yah. Ya untuk mencari keadilan, semuanya ke mana saya harus mengadu, ke mana saya harus bilang. Makanya saya harus berhenti saya daripada capek hati,” ujar Umuh.
“Harusnya kan ada penghitung, ada yang setuju ada yang tidak. Tapi sudah diumumkan, jadinya sudah. Saya diam saja,”
“Kalau ini KLB ini bukan masalah kecewa atau tidak, ini mah pengumuman. Langsung aja trek-jret, trek-jret, sudah. Saya baru ngomong, langsung yang lain setuju gitu,” katanya.
Singgung Soal Mafia Wasit dan Jatah Juara
Sebelumnya, Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar berang pada kinerja wasit Dwi Purba Adi Wicaksana yang memimpin laga Persib vs Bali United pada pekan ke-11 Liga 1 2019.
Umuh menyebut, dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jumat (26/7/2019) itu, wasit Dwi Purba sering membuat keputusan kontroversial yang cenderung merugikan Persib.
Baca: Seputar Kekalahan Persib: Umuh Singgung Mafia Wasit Hingga Jatah Juara Dua Tim Liga 1
Baca: Beredar Video Bus yang Angkut Skuat Persija Dilempari Oknum Jelang Final Piala Indonesia
"Semua melihat (kinerja wasit), anak-anak frustasi seperti ini. Tadi lihat anak-anak main mati-matian. Namun, kalau sudah wasit seperti ini, jadi tidak benar," kata Umuh.
Menurut Umuh, Persib bukan cari alasan karena kalah dari Bali United.
Namun, menurut dia, sudah sangat sering Persib dikerjai wasit, baik di laga kandang maupun tandang.
Baca: SEDANG BERLANGSUNG Link Live Streaming Japan Open 2019: Wakil Indonesia Bertanding Siang Ini
Baca: Live Vidio.com, Link Live Streaming Japan Open 2019 Babak Semifinal: Cek YouTube BWF dan TVRI
Baca: Klasemen dan Jadwal Siaran Langsung Liga 1 Akhir Pekan Ini: Madura United vs Badak Lampung FC
Baca: Hasil Real Madrid vs Atletico Madrid: El Real Kebobolan 7 Gol, Diego Costa Quattrick dan Kartu Merah
Baca: Live streaming TVRI Japan Open 2019 Via Streaming Usee TV: Peluang All Indonesian Final
Bagi dia, itu sudah keterlaluan dan sangat berlebihan.
"Saya pasti menerima kalau kalah. Namun, kalau seperti ini, ya sudah sangat berlebihan dan sudah berani. Sangat nekat. Semua pemain juga terganggu dengan ini," kata Umuh.
Sosok yang sudah 10 tahun menjabat sebagai Manajer Persib itu menduga adanya peran mafia bola dalam masalah tersebut.
Umuh pun mengaku akan menyampaikan protes terhadap kinerja wasit dan permasalahan mafia bola dalam kongres tahunan PSSI yang akan berlangsung di Jakarta, Sabtu (27/7/2019) malam WIB.
"Mungkin mafia-mafia ini masih ada dan masih berjalan. Saya yakin itu. Saya akan teriak soal ini di Kongres PSSI. Risiko apa pun juga tidak masalah," kata Umuh.
"Lihat saja ya, sekarang juga sudah banyak yang mendengar kalau Bali United atau Madura United (dapat jatah juara), antara dua itu calon juara. Masa kok seperti itu. Aneh," katanya.
Dalam kongres tahunan PSSI, Umuh juga akan bersuara lantang soal perombakan kepengurusan PSSI.
Baca: Seputar Kekalahan Persib: Umuh Singgung Mafia Wasit Hingga Jatah Juara Dua Tim Liga 1
Baca: Beredar Video Bus yang Angkut Skuat Persija Dilempari Oknum Jelang Final Piala Indonesia
Menurut dia, restrukturisasi kepengurusan PSSI sudah tidak bisa lagi ditunda-tunda.
"Ya harus cepat-cepat pergantian pengurus dan pergantian ketua. Jangan tunggu lama lagi, ini masih itu-itu saja (pengurus PSSI), mau ngapain? Kalau pengurus masih 11-12 apa-apaan?" kata Umuh.
"Saya akan bicara keras, saya tidak melihat kawan, tidak melihat sahabat, kalau untuk persepakbolaan ini, saya akan lantang bersuara," ucap Umuh.