Liga 1 2019

Jelang Arema FC vs Persebaya Surabaya Liga 1 2019 Live Indosiar, Johan Alfarizi Diragukan Tampil

Tayang: Rabu, 14 Agustus 2019 23:34 WIB

Baca tanpa iklan

Penulis: Rochmat Purnomo

Editor: Muhammad Nursina Rasyidin

Baca Selanjutnya: Hasil Piala AFF Wanita 2024: Timnas Putri Indonesia Buntu, Garuda Pertiwi Diimbangi Kamboja 0-0

✖

NDARU GUNTUR/BOLASPORT.COM

Jelang Arema FC vs Persebaya Surabaya Liga 1 2019 Live Indosiar, Johan Alfarizi Diragukan Tampil

Jelang Arema FC vs Persebaya Surabaya Liga 1 2019 Live Indosiar, Johan Alfarizi Diragukan Tampil

TRIBUNNEWS.COM - Big Match Liga 1 2019 pekan ke-14 menyajikan Derby Jawa Timur (Jatim) antara Arema FC vs Persebaya Surabaya yang akan disiarkan secara langsung oleh Indosiar, Rabu (15/8/2019) pukul 15.30 WIB.

Pertandingan antara Arema FC vs Persebaya Surabaya akan dilangsungkan di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Dalam laga ini Johan Ahmat Alfarizi masih diragukan tampil, lantaran sedang proses penyembuhan cedera tumit.

Baca: Prediksi Susunan Pemain Arema FC Vs Persebaya Surabaya: Singo Edan Kehilangan Tiga Pilar

Pemain asal Malang tersebut masih mengalami cedera tumit dan harus absen di beberapa laga terakhir. Kendati begitu, Farizi disebut mulai sembuh.

Hal itu dikonfirmasi langsung oleh Pelatih Arema, Milomir Selsija yang dikutip Tribunnews.com dari situs resmi Liga-Indonesia.

"Farizi bisa saja bermain lawan Persebaya. Tetapi, kalau dia tidak bermain, kami masih punya Agil (Munawar) dan pemain lain untuk menggantikan posisi Farizi," ucap Milomir Seslija.

Berita Rekomendasi

Posisi Farizi dinilai sangat krusial untuk laga melawan Arema FC. Pasalnya, Persebaya punya pemain sayap yang sangat cepat. Tenaga Farizi sangat dibutuhkan oleh Milomir Seslija.

Dari barisan pemain sayap Persebaya, ada nama Manu Dzalilov, Osvaldo Haay, Irfan Jaya hingga Oktafianus Fernando. Dari nama-nama tersebut, sosok Irfan Jaya akan mendapatkan perhatian khusus.

Baca: Head to Head Arema FC Vs Persebaya: Bajul Ijo Gagal Raih Poin di Malang Selama 21 Tahun

Pelatih Arema FC, Milomir Seslija dalam jumpa pers setelah laga kontra Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo, Selasa (9/4/2019). Dok: PSSI (dok PSSI)

"Irfan Jaya punya kecepatan dan punya kualitas yang bagus. Tentu kami akan terus memberi gangguan, agar pelan-pelan permainan cepat mereka akan berkurang," pungkas mantan pelatih Persiba Balikpapan tersebut.

Selain itu, menurut pelatih dengan sapaan akrab Milo itu, pemain Arema harus mempersempit ruang gerak Irfan Jaya. Ia berharap, tidak hanya pemain dari posisi sayap untuk menghentikan, namun seluruh penggawa Arema kompak untuk meminimalisir pergerakan Irfan yang bisa membuat umpan matang ke barisan penyerang Persebaya

Pelatih Persebaya Surabaya, Djadjang Nurdjaman (Djanur) tidak bisa memainkan beberapa pemain andalannya di laga melawan PS Tira pada Selasa (11/9/2018). (TRIBUNJATIM.COM/NDARU WIJAYANTO)

Sementara itu dari kubu tamu Persebaya Surabaya, baru saja memecat pelatihnya Djajang Nurdjaman.

Pelatih dengan sapaan akrab Djanur tersebut dipecat oleh manajemen Persebaya pada Sabtu (10/8/2019) malam.

Keputusan tersebut tak lain karena hasil minor Persebaya dari tujuh pertandingan terakhir di Liga 1 2019.

Bajul Ijo hanya mampu memenangkan satu pertandingan, empat laga berakhir dengan hasil imbang, dan dua kali kalah.

Pemecatan Djadjang, membuat Persebaya akan dilatih oleh asisten Bejo Sugiantoro, yang ditunjuk sebagai pelatih sementara.

“Apapun yang terjadi di tim lain (Persebaya), tidak terlalu penting untuk kami," tutur Milomir Seslija, pelatih Arema FC dikutip Tribunnews.com dari situs resmi Liga Indonesia.

Pelatih Arema FC, Milomir Seslija (kiri) jelang laga uji coba Arema FC vs PSIS Semarang, Jumat (3/5/2019). (TRIBUNJATIM.COM)

Ia mengatakan, tim yang akan datang ke Malang, adalah tim yang sama meskipun tanpa Djadjang.

Menurutnya, Arema tetap akan bermain melawan tim yang bagus dan memiliki kecepatan.

“Mereka tetap tim yang sama. Selain itu, laga ini derby. Pasti akan berbeda suasananya,” terang dia.

Sementara, terkait pergantian pelatih di tengah jalan, dianggap bukan solusi yang bagus. Namun, kondisi demikian justru lazim di sepak bola Indonesia.

"Di sepak bola Indonesia, mengganti pelatih di tengah kompetisi, bukan solusi yang tepat. Mengganti pelatih, mungkin bisa memberi efek bagus pada pemain. Tetapi, tidak bagus untuk jangka panjang, karena pelatih baru butuh penyesuaian," tutur pria asal Bosnia itu.

Dia mengatakan, hasil bagus membutuhkan proses. Sedangkan dengan pelatih baru, maka semuanya harus memulai dari awal.