Neymar Bertahan di Paris Saint Germain
Neymar akhirnya kembali dipanggil masuk untuk memperkuat Paris Saint-Germain (PSG) setelah sang pemain memutuskan bertahan pada akhir bursa transfer m
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Neymar akhirnya kembali dipanggil masuk untuk memperkuat Paris Saint-Germain (PSG) setelah sang pemain memutuskan bertahan pada akhir bursa transfer musim panas ini.
Saga transfer Neymar menjadi salah satu yang terpanas pada bursa transfer musim panas 2019.
Neymar secara terang-terangan ingin segera cabut dari Paris Saint-Germain (PSG) pada musim panas ini.
Barcelona disebut-sebut sebagai destinasi favorit penyerang asal Brasil tersebut.
Namun upaya Barcelona yang menyambut keinginan Neymar itu gagal terlaksan setelah berulangkali gagal menemui kata sepakat dengan PSG.
Alhasil Neymar pun memilih bertahan bersama klub yang memboyongnya dua tahun lalu itu.
Meski telah pulih dari cedera engkel yang memaksanya absen membela Brasil di Copa America 2019, Neymar hanya menjalani latihan tanpa sekalipun diikutkan dalam pertandingan resmi klub.
Spekulasi masa depannya yang masih abu-abu di PSG menjadi alasan utamanya.
Dalam empat pertandingan awal PSG, pemain berusia 27 tahun tersebut tidak diikutkan dalam skuat inti untuk bermain di Liga Prancis.
Pelatih PSG, Thomas Tuchel dikabarkan siap memasukkan nama Neymar kembali ke dalam skuat.
Artinya, Neymar akan kembali bermain untuk PSG untuk pertama kalinya pada musim 2019-2020 ketika menghadapi Strasbourg dalam lanjutan pekan kelima Liga Prancis, Sabtu (14/9/2019).
Thomas Tuchel belum bisa memainkan Neymar pada musim ini karena saga transfer yang melibatkan sang pemain.
Namun setelah jendela transfer musim panas berakhir, Neymar bisa bermain secara reguler bersama juara Liga Prancis musim lalu itu meski diyakini hanya sampai Januari 2020.
Meski dapat bermain di liga domestik, tetapi eks Santos itu dikenakan larangan tampil sebanyak 3 pertandingan di Liga Champions.
Reaksi marahnya kepada wasit yang memimpin laga PSG kontra Manchester United pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions membuatnya dihukum oleh UEFA.