Calon Ketum PSSI Harus Saling Berdebat Sehari Sebelum Kongres
Seluruh kandidat dari pengendali organisasi sepak bola nasional lima tahun ke depan itu akan saling berhadapan melalui sebuah debat terbuka.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada yang baru dalam 'perekrutan' ketua umum PSSI 2019-2023.
Sebelum bertarung memperebutkan dukungan dari para pemilik suara pada Kongres Pemilihan 2 November mendatang di Jakarta, seluruh kandidat dari pengendali organisasi sepak bola nasional lima tahun ke depan itu akan saling berhadapan melalui sebuah debat terbuka.
Menurut rencana, debat terbuka tersebut akan digelar antara 31 Oktober dan 1 November, sehari sebelum kongres.
"Debat ini hanya diikuti calon ketum. Calon waketum dan anggota Exco tidak," ungkap Budiman Dalimunthe, salah satu anggota Komite Pemilihan (KP) Kongres PSSI 2019, Rabu (16/10/2019) malam.
Namun, Budiman menolak menyebutkan konsep debat tersebut. Misalnya, apakah menyerupai debat pilpres dan ditayangkan secara langsung di televisi.
Ada 11 nama yang terdaftar di posisi bakal calon ketum PSSI 2019-2023. Yakni, Arif Putra Wicaksono, Avem Hinelo, Benhard Limbong, Benny Erwin, Fary Djemi Francis, La Nyalla Mahmud Mattalitti, Mochamad 'Iwan Bule' Iriawan, Rahim Soekasah, Sarman El Hakim, Vijaya Fitriyasa, dan Yesayas Octavianus.
Tiga nama terakhir semula sempat tidak lolos verifikasi, namun kemudian disebutkan lolos setelah mengajukan banding.
Setelah melalui proses banding, Daftar Calon Tetap (DCT) untuk posisi ketua umum, waketum dan anggota Exco akan diumumkan antara 19 higga 23 Oktober. Setelah itu, para calon Exco PSSI 2019-2023 tersebut diperkenankan untuk melakukan kampanye, termasuk dengan para pemilik suara (voters). Masa kampanye ditetapkan 24 hingga 30 Oktober.
Dari 11 nama balon ketua umum PSSI 2019-2023 hanya beberapa nama yang disebut-sebut memiliki peluang. Potensi perebutan kursi PSSI-1 tampaknya akan mengerucut pada empat nama. Yakni, La Nyalla Mahmud Mattalitti, Iwan Bule, Vijaya Fitriyasa dan Fary Djemu Francis.
Kendati demikian, bakal maju terus atau tidaknya La Nyalla Mahmud Mattalitti masih diiringi tanda tanya. Mantan ketum PSSI dan KPSI (Komite Penyelamat Sepak bola Indonesia) yang baru saja mengemban amanah sebagai ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini disebut-sebut masih menunggu izin dari Presiden Joko Widodo. Wajar untuk pemimpin sebuah lembaga tinggi negara.
Di luar itu, integritas dan kecintaan La Nyalla pada PSSI sangat luar biasa. Merujuk pada jabatan yang diembannnya sekarang ini, La Nyalla menjadi figur yang paling ideal untuk kembali memimpin organisasi sepak bola nasional. Kedekatannya dengan Presiden Jokowi juga bisa membawa pengaruh yang besar untuk PSSI.
Seandainya La Nyalla terus maju, maka pertarungan yang menegangkan di Kongres Pemilihan akan terjadi pada perebutan dua kursi wakil ketua umum. Dari 16 nama balon waketum, persaingan ketat disebut-sebut akan tersaji di antara lima nama. Yakni, Vijaya Fitriyasa, Hinca Panjaitan, Cucu Sumantri, Iwan Budianto dan Benny Erwin.
Dua nama terakhir, Cucu Sumantri dan Iwan Budianto, adalah dua balon waketum yang menjadi paket dari Iwan Bule.
"Kalau Pak Nyalla all-out untuk maju saya juga siap bertarung untuk memperebutkan posisi waketum," ujar Vijaya Fitriyasa, yang sudah melakukan komunikasi dengan La Nyalla.
Vijaya Fitriyasa tidak menampik jika dia berencana membangun koalisi dengan La Nyalla Mahmud Mattalitti.