Dikabarkan Gantikan Wolfgang Pikal, Aji Santoso Tertantang Melatih Klub Sebesar Persebaya
Aji Santoso pernah mendapat tawaran dari Persebaya untuk mengisi kursi pelatih setelah melepas Djadjang Nurdjaman, tapi saat itu dia menolak
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Pertemuan Persebaya Surabaya vs PSS Sleman di laga pekan ke-25 tak berbuah baik bagi skuat Bajul Ijo.
Lantaran, dalam pertandingan itu, Persebaya Surabaya genap enam kali kalah di enam pertandingan terakhir.
Kekalahan Persebaya atas PSS Sleman di kandang sendiri membuat sejumlah oknum Bonek tak bisa lagi bersabar hingga timbul kericuhan.
Berikut ini sederet fakta terbaru Persebaya Surabaya usai kalah dari PSS Sleman, berdasar laporan reporter SURYA.co.id di lapangan.
1. Persebaya Surabaya tak hadiri jumpa pers
Kalah 2-3 dari PSS Sleman di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Selasa (29/10/2019) sore tadi, Persebaya Surabaya tidak menghadiri jumpa pers usai laga yang biasa dilakukan perwakilan pelatih dan satu pemain.
Disampaikan Media Officer Persebaya Surabaya, Nanang Prianto, tidak hadirnya pelatih dan perwakilan pemain karena sudah lebih dulu diamankan oleh polisi keluar dari Stadion GBT.
“Alasan tidak tahu, tapi semua tim sudah dibawa polisi, saya belum berkomunikasi,” terang Nanang, Selasa (29/10/2019).
Tim dibawa polisi diduga karena suporter setia Persebaya Surabaya, Bonek Mania langsung merangsek ke tengah lapangan usai pluit panjang dibunyikan.
Tidak hanya masuk ke tengah lapangan, ratusan Bonek juga merusak sejumlah fasilitas dan membakar papan iklan di pinggir lapangan.
Diduga Bonek melakukan perusakan terssebut sebagai bentuk protes menurunnya performa Persebaya Surabaya yang enam laga terakhir tanpa kemenangan.
Bahkan, kekalahan ini menjadi kekalahan perdana Persebaya Surabaya di kandang saat Liga 1 2019.
Tidak pulang dengan bus seperti biasanya, tim pemain Persebaya meninggalkan GBT dengan kendaraan taktis.
“Informasinya seperti itu (naik kendaraan taktis),” pungkas Nanang.