Mochamad Iriawan Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI, Rahmad Darmawan Ungkap Harapannya
Rahmad Darmawan berharap Mochamad Iriawan mampu memberikan edukasi pentingnya peran suporter dalam suatu tim sepak bola
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Pravitri Retno W
Rachmad Darmawan mengungkapkan harapannya pada Mochamad Iriawan yang terpilih menjadi Ketua Umum PSSI terkait sepak bola Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM - Rahmad Darmawan mengharapkan Mochamad Iriawan atau yang akrab disapa Iwan Bule dapat meneruskan tonggak estafet Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Iwan Bule resmi menjadi Ketua Umum PSSI setelah mengumpulkan 82 dari total 85 suara.
Pemilihan Ketua Umum PSSI tersebut berlangsung di Hotel Shangri La, Jakarta Pusat pada Sabtu (2/11/2019) kemarin.
Rahmad Darmawan selaku pelatih TIRA Persikabo berharap kepemimpinan PSSI yang baru mampu membenahi sepak bola Indonesia, termasuk persoalan suporter klub.
Tak hanya itu, terpilihnya Iwan Bule juga diharapkan bisa merubah wajah PSSI menjadi lebih bermartabat dan ke arah yang lebih baik.
"Buat Pak Iriawan, semoga bisa menjaga dan merealisasikan keinginan pecinta sepak bola Indonesia, bisa lebih baik dan bermartabat," ungkap Rahmad Darmawan seperti yang dilansir Wartakota.
"Pengertian bermartabat disini menyangkut juga bagaimana mengatasi kondisi suporter kita," imbuhnya.
Seperti yang diketahui, kasus terbaru ialah pengrusakan Stadion Gelora Bung Tomo yang dilakukan sejumlah oknum Bonek, pendukung Persebaya Surabaya.
Insiden tersebut menjadi cermin bagaimana kondisi suporter sepa kbola Indonesia saat ini.
Coach yang akrab disapa dengan RD itu mengharapkan suporter diperlakukan sebagai aset.
Suporter tentu mempengaruhi performa yang ditunjukkan suatu tim.
Ia pun menilai perlu adanya edukasi yang baik.
"Paling penting adalah pengurus PSSI baru bisa berdayakan penonton sebagai sebuah aset, bukan mereka ini malah menjadi benalu dalam tim."
"Tapi aset dan harus diedukasi dan ditanamakan kepada setiap klub," kata Rahmad Darmawan seperti yang dikutip dari Tribun Jakarta.
Tentu saja edukasi tersebut berupa pemahaman bahwa suporter merupakan bagian dari suatu tim.
Suporter harus mempunyai pemahaman agar setiap dukungan yang diberikan tidak merugikan klub yang didukungnya.
"Para pengurus baru PSSI harus memberikan edukasi dan benar-benar memberikan pemahaman bahwa suporter ini bagian terpenting dari klub."
"Jadi apa yang dilakukan itu adalah out put yang mereka nilai daru klub," papar RD.
Terbaru, karena ulah suporter, Komisi Disiplin PSSI menerapkan sanksi maupun denda berupa uang kepada sejumlah tim akibat ulah oknum suporternya.
Seperti Persebaya yang dikenakan sanksi berupa laga hingga akhir musim tanpa dukungan suporter mereka, Bonek.
Selain itu, tim yang berjuluk Bajul Ijo ini dikenakan denda uang sejumlah Rp 200 juta.
Tentunya mantan pelatih Arema FC itu mengharapkan kedepannya para suporter tidak terkena sanksi lagi.
Yakni dengan cara edukasi dan pemahaman akan kepentingan suporter.
"Jadi harus menjaga agar klub nggak kena sanksi dan klub harus memberikan satu pemahaman buat penonton seperti apa."
"Hal seperti ini lebih penting lagi ke depannya sehingga bisa lebih baik lagi," tutur dia.
Profil M Iriawan
Dikutip dari TribunJabar, Komjen Mochamad Iriawan lahir di Jakarta, 31 Maret 1962 adalah perwira tinggi Polri yang sejak 8 Maret 2018 menjabat sebagai Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).
Adapun Mochamad Iriawan atau yang lebih akrab disapa Iwan Bule merupakan lulusan Akpol pada 1984.
Selama karier kepolisian, Mochamad Iriawan lebih banyak bertugas dalam bidang reserse kriminal.
Sebelumnya, Mochamad Iriawan pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri.
Kasus terkenal yang pernah ditanganinya yaitu pembunuhan kontroversial Nasrudin Zulkarnaen oleh tersangka Ketua KPK Antashari Azhar.
Saat itu Mochamad Iriawan masih menjabat Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya berpangkat Komisaris Besar Polisi pada 2008.
Dari Kapolda Jabar, Mochamad Iriawan ditarik ke Mabes Polri, Jakarta.
Ia diberi tugas sebagai Kadivkum Polri dan berlanjut sebagai Kadivpropam Polri.
Tak lama kemudian, pada 2016 ia diangkat menjadi Kapolda Metro Jaya.
Dalam tugas barunya, pria yang suka olahraga ekstrem jeep offroad ini ikut turun ke lapangan dan terlibat secara langsung dalam pengamanan aksi damai 4 November 20016 yang menuntut penahanan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok BTP atas penistaan agama.
Ia menjadi garda terdepan pengamanan Jakarta yang sedang menggelar hajatan Pilgub DKI 2017.
Di bidang sepak bola, Irwan masuk ke dalam jajaran direksi PT Persib Bandung Bermartabat (PBB).
(Tribunnews.com/Giri) (Tribunnews Jakarta/Wahyu Septiana)