Ketua Umum PSSI Iwan Bule, Sang Jenderal yang Sudah Terbiasa Pusing Menghadapi Masalah
Iwan Bule adalah ketua umum PSSI, Sang Jenderal yang Sudah Terbiasa Pusing Menghadapi Masalah
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Rachmat Hidayat
Supporter sampai sekarang belum ada yang mengakomodir. Pemerintah Daerah tidak urusin supporter, polisi juga tidak.
Maka kami akan bentuk satu divisi atau direktorat, yaitu direktorat atau divisi pembinaan supporter atau fans.
Bagaimana caranya, itu harus berkomunikasi. Kami sudah masuk ke beberapa supporter. Jakmania, Viking, Aremania, Surabaya, itu hanya satu.
Kita tidak pernah dikumpulkan dalam satu tempat yang memang tidak di lapangan hijau. Apa salahnya si Family Gathering, 20 dari Jakmania, 20 dari Persib, tidak akan berantem.
Saya waktu di Malaysia, ada Aliansi Supporter Indonesia mereka berpelukan di sana, antara Persib dengan Jakmania. Itu mungkin salah satu yang krusial.
Sebagai jenderal di kepolisian, apakah akses Anda untuk masuk kepolisian akan lebih mudah untuk mengatur jadwal kompetisi lebih baik?
Ya, saya waktu Pak Tito (menjabat Kapolri, -red), saya minta ada LO dari kepolisian yang bisa berdiskusi sama kita. Jangan sampai nanti ada ayam sama telur.
Kata PSSI, Polisi diundang tidak datang, padahal datang juga. Kata Polisi, PSSI tidak pernah memiliki jadwal yang pasti. Sehingga ini tidak terjadi lagi. Insha Allah, akan saya sampaikan ke beliau.
Baca: Menpora Ingatkan Pentingnya Bersinergi untuk Kemajuan Olahraga Indonesia
Sekarang kan' Pak Kapolri sudah ganti, Pak Idham (Azis), kami akan menghadap dengan Menpora dalam waktu dekat, untuk menyampaikan hal ini. Termasuk menyampaikan persiapan U20 nanti.
Karena salah satu yang penting di Polri dan TNI adalah safety dan security itu pengamanannya, arus lalu lintasnya, dan sebagainya. Jadi akan saya sampaikan. Insha Allah akan lebih muda (mengatur jadwal).
Bagaimana dengan persiapan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia u20?
Tentu kita tahu di depan mata kita ada perhelatan besar, yakni Piala Dunia u20, u21. Ini menjadi concern buat kami. Tadi kami laporkan terkait lapangan yang dipakai, kemudian tempat latihan, dan sebagainya.
Sehingga kami akan bersama-sama dengan Kemenpora untuk mengevaluasi kembali, untuk melihat lapangan-lapangan yang masih dalam tahap renovasi, dan sebagainya.
Kemudian berkaitan dengan Inpres yang dibuat oleh pemerintah, Nomor 3 Tahun 2019 tentang percepatan sepak bola. Ini kami diminta untuk segera menindaklanjuti.