5 Kunci Kebangkitan Persib Bandung di Liga 1 2019, Taktik Robert Alberts Hingga Kematangan Febri
Lima Kunci Kebangkitan Persib Bandung di Putaran Kedua Liga 1 2019, Taktik Robert Alberts Hingga kematangan Febri Hariyadi, Senin (18/11/2019)
Penulis: Gigih
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Persib Bandung bangkit usai start yang lambat di putaran pertama Liga 1 2019.
Kini anak asuh Robert Rene Alberts perlahan bangkit dan bahkan bisa menempati posisi ke-6 klasemen sementara.
Maung Bandung bahkan mencatatkan raihan belum terkalahkan dalam 4 laga terakhir.
Persib Bandung memiliki lima faktor yang membuat performa mereka membaik pada putaran kedua musim ini.
Berikut adalah lima faktor kebangkitan Persib Bandung musim ini.
1. Datangnya tiga punggawa baru
Persib Bandung bisa dikatakan memiliki persiapan yang mepet di awal Liga 1.
Pergantian pelatih dari Miljan Radovic ke Robert Rene Alberts berpengaruh besar, terutama dalam pemilihan pemain asing.
Saat itu, Maung Bandung memiliki empat pemain asing, dua diantaranya muka lama yakni,N'Douassel, Bojan Malisic Serta dua pemain baru yaknis Rene Mihelic dan Artur Gevorkyan.
Keempatnya tidak terlalu memuaskan, bahkan Artur Gevorkyan hanya duduk di bangku cadangan, dan kalah bersaing dengan N'Douassel.
Keempatnya terancam dicoret, namun akhirnya N'Douassel tetap dipertahankan karena catatan rekornya selama tiga musim berseragam Maung Bandung.
Persib Bandung kemudian mendatangkan tiga pemain : Nick Kuipers, Kevin van Kippersluis dan Omid Nazari.
Ketiganya memang perlu waktu untuk bisa beradaptasi, namun perlahan tapi pastik, ketiganya menjadi andalan dan tak tergantikan di permaianan Persib Bandung.
2. Taktik Robert Alberts
Robert Alberts adalah arsitek tim terbaik bagi Persib Bandung, pelatih asal Belanda ini melakukan banyak perubahan sejak kedatanagnnya di Bandung.
Robert Alberts memiliki pakem 4-3-3 seperti yang digunakan di Arema ataupun PSM Makassar, bedanya, formasi ini akan menjadi fleksibel menjadi 4-2-3-1 kala menyerang.
Maung Bandung, sempat kesulitan dengan adanya, para pemain yang didatangkan namun tidak sesuai dengan skemanya.
Kini Persib Bandung tampil menjanjikan, dengan formasi dan pemain yang didatangkan.
Persib Bandung membutuhkan pemain belakang yang bisa membantu serangan, dan itu ada pada Nick Kuipers yang tidak segan untuk membawa bola dan melakukan build-up dari belakang.
Di lini tengah, peran Omid Nazari adalah salah satu yang vital, ia akan menjadi pemain penghubung dalam transisi dengan memberikan umpan-umpan matang, dan juga menjadi pemain pertama yang menutup lini tengah kala diserang.
Yang unik adalah peran serba bisa Kevin van Kippersluis.
Kevin adalah penyerang nomor 9, selama karirnya ia dikenal sebagai striker yang tajam.
Namun, bersama Persib, ia diubah menjadi pemain nomor 10, berfungsi untuk membuka ruang bagi N'Douassel, ini juga yang menjadi kunci bagi kembalinya ketajaman striker asal Chad tersebut.
Kevin, juga tetap memiliki ketajamannya, terbukti saat menghadapi Persebaya dimana N'Douassel absen, ia menjadi striker yang tajam dan berbahaya di depan gawang lawan.
3. Kematangan Febri Hariyadi
Persib Bandung sangat terbantu dengan Febri Hariyadi yang makin matang di sisi sayap penyerangan.
Febri Hariyadi tidak lagi menjadi pemain yang hanya bisa berlari, namun juga menjadi pemain yang tau kapan membagi bola dan kapan membuka ruang bagi rekannya.
Tak jarang, pemain jebolan PON Jabar ini melakukan sepakan jarak dekat usai melakukan akselerasi di kotak penalti lawan.
4. Penampilan apik I Made Wirawan
Praktis cideranya M. Natsir menyisakan celah di jantung pertahanan Persib, namun kini, para Bobotoh tidak perlu khawatir.
Made Wirawan, kini menjadi tembok tangguh di lini belakang Persib Bandung, kematangannya terbukti ampuh dalam menjaga gawang Pangeran Biru.
Keunggulan mantan penjaga gawang Persiba Balikpapan ini, terletak pada kemampuannya memberikan komando bagi Nick Kuipers ataupun Achmad Jufrianto.
Hal tersebut tidak lepas dari kemampuannya dalam membaca alur serangan lawan.
Terbukti dalam 5 laga terakhir, Persib Bandung hanya kebobolan satu kali, itupun dari hasil sepakan spekulatif Bruno Silva yang sulit diantisipasi.
5. Bench yang selalu siap
Persib Bandung adalah salah satu tim yang mewah, kemampuan tim utama dan cadangannya tidak jauh berbeda.
Ini sempat diragukan di putaran pertama, namun pada putaran kedua, ini menjadi senjata ampuh.
Absennya Febri untuk bermain bersama timnas misalnya, bisa ditutup dengan kemampuan Frets Butuan yang menjadi tumpuan di sisi sayap.
Ini juga membuat pemain sekelas Esteban Vizcarra bahkan sulit mengambil peran di tim utama karena banyaknya pemain berkualitas di Persib.
Masalah mungkin hanya ada di dua bek Persib, praktis mereka hanya mengandalkan Kuipers dan Achmad Jufrianto tanpa memiliki pengganti sebanding.
Apabila tren positif ini terus berlangsung, bukan tidak mungkin, target finish lima besar tercapai dengan Liga menyisakan 5 pekan lagi.
"Pemain terus termotivasi untuk terus naik, sekarang kita di posisi enam, target adalah nomor lima, di tengah kompetisi kita berdiskusi bahwa pemain punya motivasi untuk bisa capai posisi lima di akhir nanti dan kita sudah main 10 kali dan target sudah hampir didapatkan," ungkap Robert di laman resmi Liga 1.
Dirinya akan menantikan dengan sabar dan penuh fokus dan konsentrasi dari satu pertandingan ke pertandingan lainnya.
Pemainnya ia kira sudah tahu bagaimana caranya untuk menang, di depan pertandingan terdekat menanti Barito Putera.
"Kita lihat kedepan bagaimana ambil posisi lima besar itu," kata Robert.
Pelatih asal Belanda itu tidak ingin berharap kejauhan dengan terlalu dini ingin tempati posisi kedua yang sebenarnya bisa diraih Persib.
Hal itu dianggap bisa membuyarkan fokus mereka untuk berada di posisi lima.
"Kita berdiskusi dengan pemain, target kita di posisi lima, orang minta untuk posisi dua padahal posisi lima juga belum kita raih, kita tetap jaga pemain untuk tetap fit di lapangan, kita fokus di setiap laga," bebernya.
(Tribunnews.com/Gigih)