TRIBUNNEWS.COM - Persija Jakarta akan menghadapi laga hidup mati kala menjamu Madura United.

Pertandingan ini sangat krusial, apabila Macan Kemayoran kalah, maka mereka sangat dekat dengan zona degrdasi.

Laga Persija vs Madura United akan digelar di Stadion Gelora Bung Karno.

Akan sulit bagi Persija Jakarta untuk tidak meraih kemenangan, karena hasil imbang atau kalah memperbesar peluang dari Badak Lampung dan Semen Padang untuk lolos.

Apa yang diraih Persija Jakarta memang mengejutkan, dengan menjadi unggulan di awal musim, tiga kali pergantian pelatih menjadi faktor inkonsistensi Macan Kemayoran.

Belum lagi masalah pemain asing, yang silih berganti, praktis hanya Rohit Chand dan Simic adalah satu-satunya pemain asing yang bertahan sejak awal musim.

Namun, performa mereka juga tidak kunjung membaik dengan dua kekalahan dalam dua pertandingan terakhir.

"Persija datang dengan dua kekalahan (Bhayangkara FC dan Badak Lampung FC).

"Pertandingan besok (Jumat, red) mampu memulai kebangkitan Persija dari awal lagi dan memulai semuanya dari awal untuk bisa meraih hasil positif," kata Edison Tavarez, sang pelatih di laman resmi klub.

Kebangkitan adalah misi yang diusung oleh Persija Jakarta, dua laga menentukan di akhir musim harus mereka jalani.

Secara komposisi pemain Persija Jakarta tidak layak untuk berada di papan bawah, apalagi berada di zona merah.

Namun, Persija Jakarta kerap melakukan kesalahan individu yang berujung fatal, salah umpan dan terlambat ketika diserang, adalah masalah utama bagi Rohit Chand dan kawan-kawan.

Belum lagi, banyaknya cidera dan pemain yang dipanggil oleh Tim Nasional, membuat Persija mengalami penurunan performa di tengah musim.

Madura United pun tidak jauh berbeda, bersama dengan Bali United dan PS Tira-Persikabo, ketiganya adalah kandidat kuat untuk menjadi juara.

Namun, performa mereka menurun, ditambah Dejan Antonic yang mengundurkan diri usai rentetan hasil negatif.

Serupa tapi tak sama, Madura United mengalami masalah dalam mengantisipasi serangan balik lawan.

Laga menghadapi Persebaya Surabaya adalah salah satu contoh, bagaimana pergerakan irfan Jaya dan David da Silva benar-benar membuat Ante Bakmaz dan kawan-kawan tidak bisa mengantisipasi kecepatan keduanya.

Pun dalam penyerangan, mengandalkan Beto-Rakic-Greg, ketiganya bukan lagi di usia yang muda, perlu adanya regenerasi dari Madura United.

Beto memang masih menjadi andalan bagi Madura United, namun mereka tidak boleh bergantung pada striker naturalisasi asal Brasil ini.

Memang masih ada Rakic yang siap untuk menjebol gawang lawan, namun inkonsistensi performa ditambah perbedaan taktikal kala ia menjadi top skor di PS Tira musim lalu dengan Madura United musim ini, membuatnya kesulitan mendapatkan gol.

Rakic adalah striker yang harus dilayani, sedangkan, di Madura United, adanya Beto dan Greg, adalah dua pemain yang gemar mengeksekusi bola, jadilah Rakic harus berperan untuk membagi bola sekaligus membuka ruang bagi keduanya.

Situasi yang dialami oleh Rakic sangat bertolak belakang dengan apa yang dirasakan Marko Simic, juru gedor Persija Jakarta.

Simic adalah striker papan atas nan haus gol, namun dukungan dari Riko Simanjuntak dan umpan manja dari Rohit Chand adalah faktor bagaimana striker asal Kroasia ini masih sangat konsisten untuk mencetak gol.

Maka, akan menarik menyaksikan bagaimana kedua striker dari Eropa Timur ini akan beradu.

Dengan Diego Assis dan Greg absen akrena akumulasi, mampukan Rakic menyamai performa Simic dalam mencetak gol setidaknya dalam pertandingan ini.

Perkiraan susunan pemain

Persija Jakarta

Andritany Ardhyasa; Novri Setiawan, Xandao, Fachrudin, Tony Sucipto; Sandi Sute, Rohit Chand, Rachmad Hidayat; Riko Simanjuntak, Ramdani Lestaluhu, Marko Simic

Madura United

M Ridho; Rendika Rama, Ante Bakmaz, Jaime Xavier, Marckho Sandy; Asep Berlian, Alfath Fathier, Slamet Nurcahyo; David Lalu, Beto, Rakic

(Tribunnews.com/Gigih)