TRIBUNNEWS.COM - Atalanta bakal menemani Juventus dari perwakilan Italia di babak 16 besar Liga Champions.

Kepastian tersebut diperoleh Atalanta seusai menang 0-3 dari tuan rumah Shakhtar Donetsk di laga pamungkas babak penyisihan grup Liga Champions.

Atalanta finis di peringkat dua setelah Manchester City dengan koleksi 7 poin.

Mereka merupakan tim pertama yang berhasil lolos ke babak 16 besar setelah kalah dalam tiga pertandingan awal fase grup Liga Champions.

Pada putaran kedua, anak asuh Gian Piero Gasperini berhasil menahan imbang 1-1 juara bertahan Liga Inggris, Manchester City, dan menang dari Dinamo Zegreb.

Capaian tim yang berjuluk La Dea di Liga Champions merupakan sejarah baru sejak klub berdiri pada 1907.

Ini musim pertama Atalanta turut serta dalam kompetisi tertinggi di Benua Biru.

Hasil ini juga capaian pertama tim bisa melaju ke babak 16 besar Liga Champions.

Keberhasilan Marten de Roon dan kolega disambut riang oleh skuat Atalanta ketika berada di ruang ganti seusai pertandingan.

Bahkan, ketika mereka kembali di tanah Italia disambut oleh suporter yang telah berada di bandara.

Dalam postingan Twitter UEFA Champions League, pemain Atalanta tampak berjoget bersama meluapkan kegembiraan mereka lolos ke babak 16 besar.

Tampak juga Gian Piero Gasperini bersama anak asuhnya serta ofisial tim lainnya.

"Kami semua terlalu senang, saya tidak bisa berkata apa-apa," ucap Marten de Roon kepada Tuttomercatoweb setelah pertandingan.

Sedangkan video suporter yang menyambut tim Atalanta diposting dalam akun Twitter pribadi Marten de Roon.

Caption tertulis dari postingan Marten menyebutkan, suporter menyambut kami. Saat itu waktu menunjukkan pukul 3 pagi waktu setempat.

"Kami tiba pukul 3 pagi. Saya tidak berpikiran akan ada suporter di bandara," tulis Marten de Roon di akun Twitter pribadinya.

Sisi Lain Atalanta ke 16 Besar Liga Champions, Permalukan Inter dan Milan

Stadion Giuseppe Meaza atau yang dikenal San Siro kembali menyajikan laga fase gugur atau 16 besar Liga Champions musim ini, setelah lima tahun absen.

Terakhir kali menggelar babak fase gugur Liga Champions pada 2014 lalu.

Tetapi, bukan dua tim (Inter dan Milan) kesayangan kota Milan yang bakal menggunakannya, melainkan Atalanta.

Hal itu dikarenakan markas utama Atalanta di Atleti d'Italia, Bergamo tak layak untuk melangsungkan laga sekelas Liga Champions.

Ini bisa menjadi pukulan bagi tim Milan, Inter Milan dan AC Milan yang lama tak merumput di babak 16 besar Liga Champions.

Laju Inter terhenti di babak penyisihan grup musim ini.

Anak asuh Antonio Conte gagal bersaing dengan Barcelona dan Borussia Dortmund.

Sedangkan AC Milan masih berkutat dengan internal tim dan tengah menjalani hukuman tampil di kancah Eropa.

Pundi-pundi Uang dari Liga Champions

Tampil di Liga Champions membawa berkah untuk sebuah tim karena gelontoran bonus yang menggiurkan.

Atalanta yang berhasil melaju ke babak 16 besar telah mengumpulkan sekitar 40 juta euro dari Liga Champions, dilansir dari Football Italia.

Menurut perhitangan Calcio e Finanza, Atalanta mendapat 23,6 juta euro setelah masuk babak penyisihan grup Liga Champions.

Dalam enam pertandingan babak penyisihan grup, mereka mendapatkan bonus sekitar 6,3 juta euro.

Bonus masuk ke babak 16 besar sebesar 9,5 juta euro.

Gagalnya Inter lolos ke babak 16 besar bisa membuat pundi-puni keungan Atalanta bertambah.

Prediksinya, Atalanta akan mendapat pasar yang lebih besar dan ditaksir bisa meraup 5-7,4 juta euro.

Terlepas dari keuntungan di atas, mereka harus melunasi kwitansi pminjaman stadion San Siro sekitar 3,4 juta euro setelah 3 pertandingan penyisihan grup.

Menarik dinantikan penampilan anak asuhn Gian Piero Gasperini di babak 16 besar Liga Champions.

Calon lawan yang bakal mereka temui baru ditentukan pada Senin 16 Desember mendatang.

Tak main-main, ada juara bertahan Liverpool, tim prouktif PSG dan Bayern Munchen, hingga klub dengan pemain terbaik dunia Barcelona yang bakal menjadi kandidat lawan mereka.

Drawing 16 besar Liga Champions akan berlangsung pada Senin (16/12/2019) waktu setempat di Nyon, Swiss.

(Tribunnews.com/Sina)